Tradisi Bersih Desa di Ngawi, Warga Saling Lempar Nasi Bungkus

TIMESINDONESIA, NGAWI – Tradisi bersih desa di Desa Pelang Lor, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi terbilang unik. Setiap tahun diadakan bersih desa dan warga setempat dipastikan terlibat 'perang nasi'. Bungkusan nasi yang mereka bawa menjadi senjata untuk saling serang.
Warga yang menonton aksi lempar nasi bungkus tersebut bersorak riuh. Begitu para tokoh dan sesepuh desa memberi aba-aba dimulai, nasi bungkus langsung beterbangan. Perang nasi akan berhenti jika nasi bungkus sudah habis.
Advertisement
"Sebelum habis nasi bungkusnya, perang ini tidak akan berakhir," ungkap Suratni salah seorang warga Desa Pelang Lor saat menonton bersih desa, Jumat (9/7/2019).
Perang nasi merupakan upacara ritual bersih desa yang digelar setiap tahun. Waktu pelaksanaannya sudah ditentukan berdasarkan perhitungan hari yang dibuat para sesepuh sebelumnya yakni setiap Jum’at Legi. Bersih Desa dilakukan di Sendang Tambak di Dusun Tambak Selo Timur, Desa Pelang Lor.
"Lempar nasi ini adalah salah satu kegiatan bersih desa yang diyakini oleh warga Desa Pelang Lor," ungkap Soemarno perangkat desa setempat.
Menurut dia, tradisi tersebut merupakan warisan dari leluhurnya yang dilakukan secara turun temurun. Ritual lempar nasi ini dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadap melimpahnya hasil alam yang mampu menghidupi seluruh warga desa.
"Ritual bersih desa dengan melempar nasi ambegan ini sudah menjadi adat istiadat sejak zaman penjajah dahulu," tambah Soemarno yang termasuk sesepuh desa.
Sementara itu, Kepala Desa Pelang Lor, Kecamatan Kedunggalar Hariyana mengatakan, bersih desa dengan tradisi lempar nasi diharapkan menjadi salah satu daya tarik wisata di Ngawi. Dan mendapat perhatian dari pemerintah daerah agar terus terjaga dan dengan kemasan yang berbeda. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yupi Apridayani |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Madiun |