Sesditjen Pendis Minta PTKI Mapping Program dan Bikin Hal yang Luar Biasa

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sesditjen Pendis Kemenag RI Imam Safe'i mengatakan, tantangan yang dihadapi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dalam mengembangkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) tidak sedikit. Karenanya, tantangan itu membutuhkan cara berpikir cepat dan tindakan yang tepat serta langkah yang luar biasa.
Hal itu dikatakan Imam Safe'i pada Rapat Kerja Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam yang diikuti para pejabat eselon 3 dan 4, pada Rabu (14/8/2029) di Jakarta.
Advertisement
"Saudara-saudara harus melakukan mapping pekerjaan, tahu titik berangkat dan tahu titik tiba dan di tengah jalan tahu apa yang dihadapinya," papar Alumni IAIN Samarinda ini.
Dengan kewenangan yang dimilikinya, Imam Safe’i minta agar realisasi program membutuhkan kecepatan, kecermatan, ketepatan sekaligus langkah-langkah yang luar biasa.
“Dalam hal penelitian misalnya. Jangan sampai kegiatan seminar proposal dirancang dengan kegiatan yang meriah tetapi hasilnya biasa-biasa saja,” ujarnya.
Hal lain yang dirasa harus cepat dan tepat diselesaikan menurut Doktor Riset Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini persoalan di bidang kelembagaan dan kerjasama. Di antaranya, alih status PTKIN, percepatan akreditasi dan hal-hal yang menyangkut regulasi.
“Kegiatan internasional AICIS juga harus didesain secara kreatif dan inovatif. Apa yang baru, apa yang beda, dan apa belum pernah dikerjaan di penyelenggaraan sebelumnya. Meski judul kegiatan sama, tetapi isinya tidak hanya mengulang-ulang seperti kegiatan sebelumnya," harap Imam.
Terkait dengan sarana prasarana, Imam Safei menyarankan untuk meningkatkan tata kelola sarana prasarana. Lebih-lebih yang bersumber dari dana SBSN atau PHLN. “Performa penyelenggaraan SBSN harus meningkat dan harus mendapat perhatian khusus," katanya.
Di hadapan para pejabat eselon III dan IV Pimpinan Pondok Pandawa ini berharap agar melakukan perubahan-perubahan dalam posisinya masing-masing. “Setiap Anda ditempatkan dalam sebuah posisi, pasti ada tantangan baru dan diharapkan melakukan perubahan yang baru yang lebih baik," katanya khusus untuk para pejabat yang baru dirotasi dan dipromosikan.
Imam menambahkan, dirinya ingin sama-sama membuat cerita indah dalam setiap hidup dan pekerjaan kita. "Gagasan-gagasan inovasi sangat diperlukan dan kita tidak perlu menunggu kita menjadi apa. Yang penting gagasannya berjalan itulah real leader-nya," lanjut dia.
Agenda raker di antaranya membahas rancangan Renstra Pendidikan Islam dan implementasi Sistem Manajemen Strategis (SMS) yang akan digunakan PTKI dalam mengembangkan performance dan quality control.
Raker berlangsung tanggal 12-14 Agustus 2019 diikuti oleh Pejabat Eselin III, IV dan Jabatan Fungsional Umum Direktorat PTKI. Selain Sesditjen Pendis Kemenag RI, narasumber lain yang hadir memberikan penguatan adalah Kamaruddin Amin Dirjen Pendidikan Islam, Arskal Salim GP Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Syaiba Perancang SMS dan Muljani Nurhadi dari Tim TAS. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |