Berkah Kemarau, Perajin Layangan di Sragen Kebanjiran Pesanan

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Musim kemarau membawa berkah tersendiri bagi perajin layang - layang di Sragen. Salah satunya perajin layang-layang di Dusun Bakalan, Desa Peleman, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah amengaku kebanjiran pesanan.
Melalui kreativitasnya Suwandi (37) merangkai bermacam jenis layang-layang, dengan ragam bentuk unik dan ukuran bervariasi. Harga layang-layang yang dijual, berkisar mulai Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per biji.
Advertisement
“Setiap hari terjual 5 sampai 15 layang-layang. Alhamudlillah, selama musim layangan ini saya bisa bertambah rezeki,” ujar Suwandi, Senin (26/8/2019).
Suwandi perajin mengaku cukup kewalahan, mengingat permintaan layangan meningkat hingga tiga kali lipat di musim kemarau ini.
"Kita bentuk kelompok, masing-masing mempunyai peran, ada yang membuat rangka, menempel kertas, ngelin (merapihkan perekatan kertas ke rangkanya) hingga memberikan cap, jadi produksinya lebih cepat," terang Suwandi.
Pada musim kemarau dan berangin kali ini, order layangan dari masyarakat datang memesan langsung mendatangi rumah produksi layangan di Dusun Bakalan.
"Biasanya hanya dijual ke beberapa toko. Namun sekarang banyak yang langsung membeli ke sini," jelas Suwandi.
Selain itu untuk dapat meladeni semua pesanan, Suwandi terpaksa harus bekerja ekstra hingga pukul 23.00 WIB setiap malamnya.
"Kita harus lembur karena saat ini perajin layangan sudah sedikit. Kita tak bisa merekrut perajin baru secara mendadak, butuh keahlian khusus untuk membuat layangan, bisa saja merekrut perajin baru untuk bergabung tapi kualitas layangan tidak akan maksimal," jelasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |