Peristiwa Daerah

Pemuda Jaban Melestarikan Budaya Jawa melalui Acara Gayeng Regeng

Sabtu, 31 Agustus 2019 - 23:28 | 109.55k
Suasana acara Gayeng Regeng di Dusun Jaban Desa Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. (FOTO: Istimewa/TIMES Yogyakarta)
Suasana acara Gayeng Regeng di Dusun Jaban Desa Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. (FOTO: Istimewa/TIMES Yogyakarta)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Dalam rangka memeriahkan HUT ke-74 RI, pemuda-pemudi Dusun Jaban Desa Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta menggelar pagelaran seni bertema Gayeng Regeng-Nguri Uri Kabudayan Lemah Jawa, Sabtu (31/8/2019). Acara tersebut dipusatkan lapangan SDN Dayuharjo Jaban.

Berbeda dengan pertunjukan seni lainnya, pada acara ini pemuda Jaban berhasil mempersembahkan talenta-talenta lokal warga Jaban yang kental dengan budaya jawa. Acara ini didukung penuh media online berjejaring nomor 1 di Indonesia TIMES Indonesia.

Advertisement

Salah satunya adalah kebudayaan strunthul salah satu musikalisasi tradisional jawa khas Jogja yang sudah jarang terlihat dan diminati kawula muda tetapi mulai dibudayakan kembali oleh pemuda Jaban.

Ketua acara Gayeng Regeng, Jatmiko mengatakan acara ini diadakan dengan tujuan mempererat kebersamaan antar warga dengan bersama melestarikan kesenian budaya jawa.

“Sesuai dengan filosofis nama Gayeng Regeng yaitu guyup rukun dalam kebersamaan, Nguri-uri budaya jawi,” kata Jatmiko.

Jatmiko menerangkan, acara Gayeng Regeng ini sebagai wadah pemuda-pemudi Jaban dan sekitarnya untuk unjuk gigi dan mendorong munculnya talenta baru yang unggul terutama bidang seni dan musik.

Jatmiko menambahkan, acara geyeng regeng adalah bentuk langkah awal yang apabila tidak ada halangan dan rintangan akan dilanjutkan pembentukan JAM PRO (Jaban Art Music Production) sebagai wadah aktif para pemuda pemudi Jaban dan sekitarnya.

“Dengan wadah ini maka pemuda dapat mengelolah telanta warga lokal hingga menjadi talenta unggul Jogja. Sesuai dengan motto gayeng regeng adalah “talenta unggul, Indonesia Maju” mendukung kemajuan bangsa lewat seni,” terang Jatmiko.

Rangkaian acara seni Gayeng regeng dimulai sekitar pukul 07.30 malam dibuka dengan tari tradisional anak, OM (Orkes Muda Mudi) 1% Cinta, 99% Cidro, Propera musik, Srunthul dan ditutup dengan guest star Ndarboy yaitu salah satu genk musik muda asli Jogja dengan khas lagu bahasa jawanya.

Kemeriahan Ndarboy di puncak acara diharapkan menjadi inspirasi sesama pemuda pemudi desa Jogja untuk cinta kearifan budaya jawa lewat lagu. Terlihat, antusiasme muda mudi dalam acara sangat tinggi terlihat dari penonton yang datang banyak dari luar Dusun Jaban untuk menyaksikan acara Gayeng Regeng. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES