Peristiwa Daerah

Menara Pantau Bukit Banyuurip Tuban jadi Alternatif Wisata

Kamis, 19 September 2019 - 21:09 | 293.05k
Menara Pantau Bukit di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Tuban, Jawa Timur. (Foto: Ahmad Istihar/TIMES Indonesia)
Menara Pantau Bukit di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Tuban, Jawa Timur. (Foto: Ahmad Istihar/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TUBAN – Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Tuban dan Pemerintahan Desa (Pemdes) Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, tanda tangani Memorandum Of Understanding (MoU) pemanfaatan dan pengelolaan menara pantau Rukyatul Hilal di kawasan Kota Minyak Bukit Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (19/09/2019).

Kepala Kankemenag Tuban, Sahid menjelaskan bahwa MoU tersebut bentuk kerjasama pengelolaan dan pemanfaatan bangunan menara untuk wisata religi. "Berlaku lima tahun ke depan. Semoga mendapatkan berkah," kata Sahid.

Sahid menjelaskan, kerjasama itu disambut baik oleh Kades Desa Banyuurip dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat selaku pemerintahan desa. Soal pengelolaan dan pemanfaatan menara tersebut, akan dilakukan lewat pemberdayaan masyarakat desa bidang destinasi wisata dan edukasi keagamaan.

'Setelah MoU ini, pihak desa akan menyampaikan ke perusahaan Pertamina EP Asset 4 Cepu selaku pemilik tanah. Karena, tanah menara dimiliki oleh perusahaan," ujar Kepala Desa (Kades) Banyuurip Sugianto.

"Harapan kami, keberadaan bangunan menara pantau di Tuban ini, juga berdampak menjadi ikon wisata desa. Selain, ditopang bangunan - bangunan peninggalan Belanda lain," harapnya.

Sugianto menambahkan soal pengelolaan obyek destinasi wisata sejarah atau bangunan tua di desa, pemdes Banyuurip terbentur masalah seperti kepemilikan tanah dan lahan yang masih dimiliki perusahaan.

"Pemdes ingin menjalin komunikasi dengan Pertamina EP. Dengan begitu, 5 tahun ke depan dengan suply anggaran dana desa. Bangunan - bangunan di sini akan terawat dan layak dijadikan obyek wisata berbasis desa," jelasnya.

Diketahui bangunan menara pantau atau Rukyatul Hilal berdiri di atas tanah milik Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, diatas ketinggian 10 meter di bukit Banyuurip.

Menara ini dibangun tahun 2017 oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tuban dengan biaya anggaran PAPBD 2017 senilai Rp 289,767 juta. Kemudian, diserahterimakan ke Kantor kemenag Tuban tahun 2018.

Adapun Menara Pantau Bukit Banyuurip di kabupaten Tuban tersebut ditujukan untuk kegiatan melihat bulan (rukyat) dalam menentukan awal hari-hari besar umat Islam. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Tuban

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES