Begini Cara RSSA Malang Kenang Perjuangan Santri

TIMESINDONESIA, MALANG – Hari Santri Nasional (HSN) 2019 jatuh setiap tanggal 22 Oktober. Untuk memperingatinya, Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA Malang) mempunyai cara sendiri mengenang tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan.
Seluruh karyawan RSSA Malang mengheningkan cipta bersama di Satuan Kerja (Satker) masing-masing. Meski begitu, mereka tetap melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Advertisement
Aktivitas mengheningkan cipta tersebut dilakukan sekitar satu menit. Waktu khusus ini disediakan secara serentak untuk memberikan penghormatan kepada para ulama dan santri pejuang kemerdekaan.
Kasubag Hukmas Rusyandini Perdana Putri mengatakan, tepat pukul 08.00 WIB, seluruh Satker di RSSA mengheningkan cipta sebagai bentuk penghargaan dan doa untuk para syuhada dan pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
"Semuanya ikut merayakan. Mulai pejabat struktural sampai dengan staf fungsional," katanya.
Aktivitas mengheningkan cipta ini dilakukan berdasarkan himbauan Gubernur Jawa Timur kepada seluruh OPD di lingkungan Pemprov Jatim untuk menghentikan segala aktivitasnya dan melakukan doa yang ditujukan kepada syuhada santri dan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Menurut Dini, alasan pihaknya tidak menjadikan satu seluruh karyawan untuk berdoa bersama karena memang tugas pekerjaan yang tidak bisa ditinggal.
"Kami harus melakukan pelayanan maka tidak bisa kalau dikumpulkan jadi satu forum. Atas petunjuk Pak Direktur, kami lakukan secara serentak di satker masing-masing," jelas dia.
Setelah melakukan aktivitas mengheningkan cipta, seluruh karyawan kembali melanjutkan tugas pelayanan.
Plt Direktur RSAA Malang Dr. dr Kohar Hari Santoso Sp.An.,KIC.,KAP menjelaskan bahwa kegiatan mengheningkan cipta ini memiliki makna penghargaan yang tulus terhadap para pejuang kemerdekaan.
"Terutama kepada para ulama dan santri waktu itu yang berjuang bahkan gugur saat mempertahankan Republik Indonesia," ujarnya.
Kegiatan doa bersama yang dilanjutkan mengheningkan cipta dipimpin langsung oleh Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSSA, Drs. Sjaichul Ghulam, MM.
Aktivis seluruh karyawan di RSSA Malang tetap berlangsung seperti biasanya. Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 dilakukan dengan khidmat dan tertib. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Malang |