Peristiwa Daerah

E-Retribusi Pasar Kurang Optimal, Pemkab Sragen Cari Alternatif

Kamis, 31 Oktober 2019 - 15:28 | 79.56k
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat sidak pasar, Kamis (31/10/19). (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat sidak pasar, Kamis (31/10/19). (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Pembayaran retribusi dengan sistem online (e-retribusi) di sejumlah Pasar Tradisional Kabupaten Sragen tidak bisa berjalan optimal. Karenanya, e-retribusi bakal diganti dengan sistem e-ticketing untuk antisipasi kebocoran anggaran.

Kepala Bidang (Kabid) Penataan Pasar Disperindag Sragen, Widya Budi mengungkapkan, tak sedikit pedagang yang tidak bisa top up untuk membayar retribusi. Belum lagi jika saldo habis, pedagang yang mayoritas sudah berusia lanjut juga tidak bisa mengisi.

Advertisement

Retribusi-Pasar-2.jpg

"Mereka menyerahkan pengisian saldo kepada petugas pasar," ungkap Widya Budi kepada wartawan, Kamis (31/10/19).

Kondisi ini membuat pekerjaan petugas pasar semakin ekstra dan harus mengantri untuk isi saldo pedagang. Selain itu, menurut Widya Budi, sistem yang kini dijalankan di Pasar Bunder dan Pasar Kota juga sulit untuk dikembangkan ke Pasar Tradisional di 20 kecamatan. Mengingat Bank Jateng yang diajak kerjasama belum memiliki jaringan sampai ke seluruh kecamatan.

"E-retribusi biasa pedagang harus isi ulang, karena males biasanya titip ke petugas pasar, jadinya petugas malah wira-wiri, ada kerjaan tambahan, padahal konsep awalnya mempermudah,” terangnya.

Kepala Disperindag Tedy Rosanto mengakui saat ini ada kendala untuk pelaksanaan E-Retribusi di sejumlah pasar. Lantas langkah untuk transisi dilakukan dengan membuat E-ticketing sistem pembayaran seperti gesek tunai. 

Retribusi-Pasar-3.jpg

"Ini mempermudah penarikan retribusi, atau ini sebagai cara transisi dari penarikan retribusi konvensional ke e-retribusi," ujarnya.

Dalam sistem E-ticketing pedagang membayar secara tunai. Namun petugas akan langsung mentransfer ke rekening kas daerah. Sehingga kekhawatiran kebocoran anggaran sulit terjadi jika sudah menggunakan e-retribusi pasar. (MG)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Ponorogo

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES