IERC 2019 Banyuwangi-Bromo, Petualangan Trail Berbasis GPS Pertama di Indonesia

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Indonesia Enduro Rally Championship 2019 (IERC) Banyuwangi - Bromo, sebuah acara balap motor trail pertama di nusantara yang menggunakan sistem teknologi GPS satelit. Dalam acara perdana ini, ratusan rider dari segala penjuru tanah air, bakal menunggangi kuda besi mereka melintasi segala bentuk medan sejauh lebih dari 450 kilometer, Jumat (1/11/2019).
Selain diikuti oleh puluhan tim dari Indonesia, sejumlah rider negara lain, seperti Italia, Rumania, Malaysia juga mengikuti ajang balap motor yang lebih pantas disebut adventure ini.
Advertisement
"Dikatakan pertama di Indonesia, ini karena IERC 2019 Banyuwangi - Bromo, satu-satunya rally yang menggunakan GPS sebagai pemandu rutenya," kata Edy Kampang, ketua panitia event tersebut.
Di dalam alat yang disebut tracker itu, lanjut Edy, telah tersimpan data rute perjalanan, yang berfungsi sebagai pemandu sekaligus alat untuk menyimpan data. Secara otomatis, dari alat tersebut mampu merekam waktu yang ditempuh dari masing-masing tim. Sehingga, skor untuk tiap tim langsung diaplikasikan secara real-time.
"Selain itu, tracker dapat melaporkan segala bentuk macam pelanggaran. Seperti melenceng dari jalur atau nerabas (potong jalur). Bahkan ini juga berfungsi untuk menyampaikan informasi jika ada riders yang mengalami keadaan emergency," katanya.
Edy menambahkan, di sini rider tidak asal main gas saja. Karena mereka melaju atas nama tim. Dalam satu tim terdiri dari 3 orang, sedangkan untuk aturannya, pemenang akan ditentukan dari jumlah total waktu yang didapat. Otomatis, mereka harus melakukan start bertiga dan finish juga bertiga.
"Apabila ada anggota yang terkendala atau berhenti di jalan, yang kita harapkan adalah kerjasama tim. Karena jika melanggar, pinalti akan dibebankan pada tim, bukan per orangnya," katanya.
Untuk jalur, secara keseluruhan dibagi menjadi 3 etape, selama 3 hari. Masing-masing etape memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya saja, etape pertama, start di Kecamatan Glagah dan finish di wilayah Kecamatan Kalibaru. Sekitar 95 persen etape pertama merupakan track off-road dengan kategori medan ekstrim.
"Hari kedua dari Kalibaru finish di Lumajang, ini rute on-road. Sedangkan etape terakhir, dari Lumajang finis di Bromo, ini juga merupakan rute off-road ekstrim," katanya.
Alasan dipilihnya Banyuwangi dan Probolinggo sebagai lintasan IERC 2019 ini, karena Jawa Timur masih menjadi icon event trail adventure di Indonesia. Selain itu, di Jatim ada dua destinasi yang populer hingga ditingkat internasional. Yakni, Gunung Ijen dan di Gunung Bromo.
"Selain ada titik safe zone, yang memungkinkan mereka untuk berfoto dan berkuliner, dalam lintasan pun mereka akan melewati rute-rute wisata. Ya semoga saja para pembalap ini tidak kepincut keindahannya dan justru memilih berwisata daripada melanjutkan perjalanan," kata Edy Kampang, ketua panitia Indonesia Enduro Rally Championship 2019 (IERC) Banyuwangi - Bromo kepada TIMES Indonesia.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Banyuwangi |