Peristiwa Daerah

Beragam Drama Pemotor Saat Terjaring Razia Polres Banyuwangi

Rabu, 06 November 2019 - 18:18 | 67.01k
Suasana lalulintas di depan Taman Makam Pahlawan Banyuwangi. (Foto: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Suasana lalulintas di depan Taman Makam Pahlawan Banyuwangi. (Foto: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sejumlah pengendara nampak melancarkan jurus-jurus jitu untuk menghindari sanksi tilang razia Operasi Patuh Semeru 2019 Polres Banyuwangi. Berbagai macam drama pun dikeluarkan untuk dapat meloloskan diri dari jeratan pelanggaran, mulai dari berakting nangis, merayu petugas, berlaga memiliki kenalan seorang polisi hingga beralasan perut mules.

Kasat Lantas Polres Banyuwangi, AKP AM Rido Ariefianto melalui Iptu Budi Hermawan, Kanit Registrasi dan Indentifikasi Satlantas Polres Banyuwangi menceritakan beberapa adegan lucu tersebut saat razia sedang berlangsung, Rabu (6/11/2019).

Advertisement

Dalam razia kali ini, banyak pengendara yang tidak memiliki surat-surat lengkap. Kadang, ada pemotor begitu mengetahui ada razia, mereka langsung melakukan putar balik mendadak. Sehingga terjadi benturan di jalan. Pengendara yang berhenti mendadak tertabrak kendaraan di belakangnya.

"Tau ada Polisi di depan, langsung muter balik saja mereka. Tanpa melihat kendaraan lain, kan jadinya tertabrak," kata Iptu Budi.

Tak hanya itu, ada juga pengendara yang beralasan kehabisan bensin dan ban bocor untuk mengelabuhi petugas. Mereka berpura-pura menuntun kendaraannya. Ada juga yang berpura-pura sebagai pegawai kantoran di dekat lokasi razia.

"Ada juga ibu-ibu pakai motor pura-pura kehabisan bensin. Dari jauh, dia tuntun dengan didorong anaknya yang masih kecil. Coba kita bantu, kasian kan, bawa belanjaan. Waktu coba distarter, eh si motor nyala," katanya.

Meski si anak ibu itu nangis, namun hal tersebut bukanlah alasan untuk aparat penegak lalulintas tersebut untuk menjatuhkan sanksi. Kemudian, ada juga yang sok cuek, saat hendak diberhentikan malah kabur. Tentunya, kata Iptu Budi, kami kan sudah mempersiapkan (prepare) untuk hal itu. Mereka tidak mengetahui kalau ada petugas yang sudah mengintai dan menunggu mereka dan akhirnya pengendara akhirnya ditilang juga.

"Yang paling lucu, itu ada gerombolan remaja SMP. Naik motor King, bonceng tiga. Waktu ditilang, ketiganya kompak ngerayu polisi," ucapnya.

Yang satu, lanjut Iptu Budi, nawarin Bakso. Satunya lagi memuji-muji. "Pak polisi baik lah, tampan lah atau masuk surga kalau meloloskan mereka," ucap Iptu.

Selain itu, adapula beberapa anak sekolahan lain yang terkena razia. Saat ditilang, mereka sempat merayu kepada petugas untuk melepaskan kembali. Ada pula salahsatu pelanggar yang menundukkan kepala dan berpura-pura menangis serta menelfon pihak keluarga. Lucunya, meski menangis namun tidak mengeluarkan air mata dan sesekali masih bercanda dengan temannya.

"Ayolah pak ampuni, teman saya Dina lagi ulang tahun ini. Lepas ya pak ya, buat kado ulang tahun pak," kata salah satu remaja sekolahan, saat berusaha merayu petugas.

Diketahui, Operasi Patuh Semeru ini sudah digelar sejak Rabu (23/10/2019) lalu oleh Polres Banyuwangi. Hingga berakhir pada Selasa (5/11/2019) ada 3.092 pengendara yang terjaring razia penertiban tersebut. Dengan memfokuskan pemeriksaan kelengkapan berkendara, seperti, SIM, STNK, serta kelengkapan kendaraan dan pengendara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES