Peristiwa Daerah

Kisah Inspiratif Perawat yang Menangani ODGJ di Ponorogo

Rabu, 27 November 2019 - 16:26 | 287.23k
Linda Neta S Petugas Perawat ODGJ  ( kiri ). (FOTO: Istimewa)
Linda Neta S Petugas Perawat ODGJ ( kiri ). (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Selama beberapa bulan menjadi perawat bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) pasti banyak cerita yang bisa dibagi. Begitu juga yang dialami Linda Neta S, perawat ponkesdes jiwa bersama Septian, penanggung jawab program jiwa puskesmas, sebagai perawat ODGJ yang bertugas Desa Campurejo, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo.

Linda menuturkan, pada awal pengabdiannya menjadi perawat ODGJ, dia pernah mengatasi pasien jiwa mengamuk di jalan dengan melempari batu ke penguna jalan yang mengakibatkan jatuh korban dengan keadaan sopir bersimpah darah dan mobil mengalami kerusakan. Kejadian tersebut membuat sosok Linda dan Septian turun tangan untuk memberikan suntikan terhadap pasien jiwa tersebut.

Advertisement

ODGJ-Inspiratif-2.jpg

"Dari peristiwa itu saya dan mas Septian pj program jiwa puskesmas belajar riwayat pasien jiwa dan punya niatan untuk mengobatinya dengan merawatnya," ungkap Linda, Rabu (27/11/2019).

BACA JUGA: Posyandu untuk Penanganan Gangguan Jiwa Diluncurkan di Ponorogo

Sebagai petugas ponkesdes baru di Desa campurejo, Linda terus belajar banyak tentang masyarakat di desa tersebut. Dan kenyataannya, Desa Campurejo di mana Linda bekerja, masih ada masyarakat yang kebutuhan khusus (ODGJ), dan masih belum adanya kesadaran pentingnya kesehatan pada diri. Hal tersebut terlihat tidak rutinnya kontrol kesehatan bahkan ada yang belum terdata.

"Saya dan Mas Septian berupaya mengajukan untuk mendirikan posyandu jiwa ke kepala desa dan kepala puskesmas, alhamdulillah disetujui," katanya.

Kegatan di posyandu jiwa Campurejo akan dilaksanakan setiap bulan sekali, yang melibatkan relawan dari masyarakat seperti Ike Salon yang berperan sebagai jasa layanan potong rambut, dan membersihkan anggota tubuh dari pasien ODGJ tersebut juga dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ponorogo.

ODGJ-Inspiratif-3.jpg

Selain itu, kata dia, ada pemeriksaan pengobatan rutin yang sangat membantu penyembuhan pasien jiwa. Ke depan bisa membawa ODGJ berdaya dan berkarya. "Untuk memujudkan hal tersebut tentunya perlu dukungan warga untuk memperlakukan mereka sama memanusiakan manusia," ucapnya.

Sementara itu, Kasi P2PTM dan Keswa Dinkes Ponorogo, Anik Setiyarini menjelaskan, peserta posyandu kesehatan jiwa memang ODGJ yang stabil maupun yang masih dalam pengobatan. Tujuannya, agar para pasien ODGJ bisa segera pulih dan bisa berdaya lagi.

Anik menambahkan, akan ada banyak kegiatan yang akan diajarkan ke pasien berkebutuhan khusus (ODGJ), seperti mengajari cara mandi, gosok gigi, berdandan, dan merawat diri sendiri. Juga banyak ketrampilan yang menghasilkan uang yang akan diajarkan. "Ya memang mereka masyarakat yang berkebutuhan khusus juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," ucap pegawai Dinkes Ponorogo ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Ponorogo

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES