Pelaku Kopi Bondowoso: FKN Libatkan Puslitkoka Tak Mungkin Direkayasa

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Pelaku kopi di Kabupaten Bondowoso, terutama petani di Lereng Ijen-Raung, Suyitno menegaskan bahwa Festival Kopi Nusantara (FKN) di Bondowoso, tak mungkin di rekayasa. Apalagi juri di event bertaraf nasional itu, melibatkan lembaga yang sangat kredibel di bidang perkopian, yakni Puslitkoka.
Pernyataan ini, sebagai jawaban atas pernyataan salah seorang pejabat tinggi di lingkungan Pemkab Bondowoso, yang menyebutkan bahwa juara dalam FKN bisa ditebak, dan pesertanya hanya segelintir pelaku kopi.
Advertisement
“Untuk FKN 2016, dalam uji cita rasa kami juara satu. Tahun 2017 kami juara dua, tahun 2018 kami tidak masuk juara, tahun 2019 kami tidak masuk juara. Tahun 2018 yang nomor satu justru peserta dari luar Jawa, FKN 2019 yang juara satu dari Sumberwringin.” kata Suyitno.
Suyitno menegaskan bahwa FKN tidak mungkin direkayasa. Apalagi, untuk uji cita rasa yang bertanggung jawab dalam penilaiannya adalah Puslitkoka Indonesia.
Sementara terkait lomba kebun terbaik untuk Jawa dan Sumatera, lanjut dia, dua hari sebelum penilaian pihaknya ditelpon oleh salah satu kepala bidang dari Dinas Kebudayaan Provinsi Jatim, yang menyatakan akan diikutkan lomba kebun kopi terbaik mewakili Jatim
“Jadi yang nunjuk kami dan kebun kami ikut lomba tersebut adalah Disbunprov Jatim. Justru semuanya kami difasilitasi oleh Disbunprov Jatim,” jelas pria yang kebunnya terbaik nasional 2019 ini.
Dijelaskannya juga, berbicara kopi sama halnya dengan berjuang untuk kemajuan dan nama baik Bondowoso, khususnya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Lebih utama lagi dengan menanam kopi yang baik, sama halnya dengan kita tetap mempertahankan fungsi hutan sebagai hutan konservasi dan tetap menjaga kelestariannya. Jadi tidak ada kaitannya dengan masalah yang lain, apalagi dikaitkan dengan masalah politik,” tegasnya.
Dia juga menegaskan, bahwa setiap pelaksanaan FKN, Poktan yang mempunyai produk hilir semuanya ikut pameran, mengisi stand yang disiapkan oleh panitia.
“Jadi bukan cuman itu-itu saja. Bisa dicek dukumennya atau laporannya di Dinas Pertanian Bondowoso (bidang perkebunan) termasuk pemenang atau juara, semua jenis yang dilombakan,” paparnya.
Bahkan kata dia, pada giat FKN 2019 jenis lomba Uji Cita Rasa kopi yang mendapat juara 2 bukan petani kopi dan bukan pemain di hilirnya
“Jadi dalam pelaksanaannya terbuka untuk umum. Semua jenis lomba di setiap FKN di Bondowoso yang bertanggung jawab adalah Puslitkoka Indonesia, khususnya dalam penilaiannya dan itu bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Bondowoso |