TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto menilai faktor utama munculnya sikap intoleran dan radikalisme di indonesia, karena berawal dari lingkungan sekolah yang tidak diajarkan cara-cara menghargai perbedaan.
Menurut kak seto, cara mendasar dalam menanamkan jiwa peduli perbedaan siswa terhadap lingkungannya, salah satunya adalah dengan mengamalkan jiwa nasionalisme.
Advertisement
"Nasionalisme itu harus dimulai dari lingkungan sekolah, orang bisa berbeda ngak papa, anak-anak disekolahpun juga harus diajari bagaimana menghargai lingkungannya menghargai temennya, menghargai perbedaan agama temanya," ujar kak seto dalam acara diskusi publik yang diadakan oleh Garnita Malahayati dengan tema. "Pendidikan Mewujudkan generasi berkualitas dan mampu bersaing di era persaingab global" di Neo Hotel Tandean, Jakarta Selatan, Senin (16/12/2019).
Selanjutnya, dia menegaskan bahwa akar masalah yang tidak kunjung selesai di negara ini, seperti sifat radikalisme dan terorisme itu semua muncul dari hilangnya karakter nasionalisme pada anak bangsa.
"Justru itu lebih baik, karena suatu hal yang tidak menghargai perbedaan itulah yang menyebabkan munculnya sikap intoleran, sikap egosime dan lain sebagainya," pungkas Seto Mulyadi Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Sholihin Nur |
