Bali Safari and Marine Park Lepas Bonbon Kembali ke Alam

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Bali Safari and Marine Park melepaskan Bonbon kembali ke habitatnya. Bonbon merupakan spesies Orangutan Sumatera yang berhasil diselamatkan dari upaya penyelundupan oleh pihak otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.
Bali Safari and Marine Park, sebuah lembaga konservasi yang menjadi bagian dari Taman Safari Indonesia Group turut bekerjasama dengan BKSDA dalam upaya penyelamatan bayi Orangutan tersebut sebagai bentuk komitmen tinggi terhadap konservasi satwa.
Advertisement
Sembari menunggu investigasi dan proses peradilan selesai, BKSDA menitipkan orangutan yang bernama Bonbon tersebut di Bali Safari karena dianggap memiliki tenaga dan fasilitas terbaik untuk perawatan Orangutan.
Semenjak itu, Bonbon berada di Bali Safari dan berhasil pulih dari trauma dan tumbuh sehat berkat perawatan intensif serta dedikasi dokter hewan dan keeper yang merawatnya. Bonbon menjadi salah satu ikon keberhasilan penyelamatan Orangutan yang dilakukan oleh Bali Safari bersama BKSDA.
Saat ia bermain dengan bayi orangutan lainnya George dan Cherry, begitu banyak orang yang menyayanginya. Akan tetapi sekarang saatnya bagi kita untuk berpisah dengan Bonbon karena pada 17 Desember 2019 Bonbon akan dibawa kembali ke habitat aslinya di Sumatra dengan harapan bisa dilepaskan ke alam liar.
"Walaupun sedih melihat Bonbon harus pergi, Bali Safari tetap berharap yang terbaik untuk
petualangan Bonbon yang baru di habitat aslinya," kata Senior Veterinarian Bali Safari, drh. Yohana Kusumaningtyas.
Yohana mengatakan Orangutan merupakan primata terbesar di Asia yang menjadi ikon primata Indonesia. Indonesia memiliki tiga spesies orangutan, yaitu Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), Orangutan Sumatra (Pongo abelii) dan Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis). Namun, status populasi ketiga spesies orangutan terus menurun.
Berdasarkan data dari IUCN Red List Orangutan termasuk dalam kategori critically endangered. Apabila penurunan populasi terus terjadi tanpa adanya upaya dan komitmen bersama untuk penyelamatan Orangutan, maka spesies ini akan menghadapi kepunahan. Penurunan populasi disebabkan oleh perusakan habitat dan perburuan liar.
Bali Safari and Marine Park pun berharap pelepasan Bonbon, Orangutan Sumatera ini nantinya bisa membantu pelestarian satwa di Indonesia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Bali |