BPCB Trowulan: Situs Pendem Bisa Mengubah Tafsir Sejarah

TIMESINDONESIA, BATU – Tim Ekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB Trowulan) Jawa Timur pada penggalian tahap II, semakin kuat menafsirkan bahwa temuan Situs Pendem ini akan mengubah tafsir sejarah yang ada saat ini.
Bila selama ini Prasasti Sangguran selalu dikaitkan dengan Candi Songgoriti, temuan candi di Situs Pendem ini akan mengubahnya, Prasasti Sangguran dikaitkan dengan Situs Pendem. Para ahli sejarah mengaitkan Prasasti Sangguran ini dengan Candi Songgoriti karena saat itu tidak ada temuan lain yang sepadan. Kini arkeolog yakin penafsiran akan berubah.
Advertisement
"Dalam Prasasti Sangguran disebutkan Wawa (Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah Wawa Sri Wijayalokanamottungga) memberikan hak istimewa untuk para pandai besi bebas pajak dan pendirian bangunan suci," ujar Arkeolog BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho.
Artinya, saat itu ada Kampung Pandai Besi di Kota Batu yang letaknya belum diketahui hingga saat ini, juga ada bangunan suci tidak jauh dari kampung itu.
"Kalau selama ini tafsirannya Candi Songgoriti, kayaknya terlalu jauh dengan bahan baku membuat besi, beda dengan letak Situs Pendem ini, dekat dengan Sungai Brantas yang kaya dengan bahan baku pembuat besi," ujar Wicaksono.
Jika tafsiran ini benar, maka bangunan suci yang disebut dalam Prasasti yang kini berada di perkebunan milik keluarga Minto di Skotlandia ini adalah Situs Pendem. Wicaksono menyebut temuan ini sangat berharga, karena itu ia merekomendasikan penggalian lanjutan tahap tiga.
Ekskavasi tahap kedua ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai hari Rabu (18/12/2019) hingga Jumat (21/12/2019).
"Kita memperjelas dari sebaran struktur bata, kita sudah membuka kotak gali 8 x 8 meter, juga beberapa kotak gali kunci dibuat di Barat, kita dapatkan kesimpulan kosentrasi candi di kotak temuan awal yang bersebelahan dengan makam penduduk," ujarnya.
Indikasinya struktur candi mengarah ke Barat (arah Gunung Wukir), belum dipastikan ukurannya karena struktur bangunan masih melebar. Temuan yang didapatkan tahap kedua ini masih berkisar struktur bata dan bongkahan batu.
"Kita temukan kosentrasi batu di beberapa sudut, dugaan kita Situs Pendem ini pernah mengalami destruk karena tangan manusia, kita perkirakan pengerusakan ini terjadi tahun 1800, terindikasi dari temukan dua koin produksi tahun 1825," ujarnya.
Dibandingkan dengan Situs Sekaran yang ditemukan di Pakis Kabupaten Malang, Situs Pendem ini lebih tua ketimbang Situs Sekaran.
"Kami interpretasi lebih besar batu bata lebih besar, ukurannya 35 x 25 centimeter dengan ketebalan 9 centimeter, lebih tua dari Sekaran," ujarnya.
Selain itu, pada Situs Sekaran ditemukan fragmen keramik buatan Dinasti Song menegaskan bahwa usia candi ini lebih muda. Karena itulah, BPCB Trowulan Jawa Timur yakin temuan Situs Pendem ini akan mengubah tafsir sejarah yang selama ini ada. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Batu |