Banser Ajak Kampus di Bondowoso Perangi Radikalisme

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Perguruan Tinggi di Kabupaten Bondowoso hingga saat ini terus semakin berkembang. Mulai perguruan tinggi swasta hingga negeri. Perkembangan kampus tersebut, otomatis menjadi sebab semakin banyak mahasiswa, baik penduduk asli maupun dari luar daerah, yang melanjutkan studi di Bondowoso. Banser Kabupaten Bondowoso, menyarankan agar perguruan tinggi memasang ‘tembok pengamanan’, agar radikalisme tidak masuk ke kampus.

Hal itu mengingat, radikalisme banyak mewabah di berbagai sektor, termasuk kampus. Tentu salah satu caranya, mahasiswa dibekali dengan wawasan kebangsaan.

Advertisement

H Syaiful Bahri, Ketua Diklat Terpadu Dasar (DTD) 1 Banser Bondowoso menyampaikan, bahwa perlu ada komitmen yang dibangun bersama, untuk menangkal radikalisme khususnya di kampus.

“Kampus merupakan tempat yang paling strategis untuk ideoligasasi radikal, oleh karenanya kita wajib menjaga dan menangkal hal itu,” tegasnya.

Anggota DPRD Kabupaten Bondowoso ini juga menjelaskan, keberadaan kampus di Bondowoso sangat pesat. Terhitung kata dia, sudah ada 2 kampus negeri dan 6 kampus swasta  yang berada di wilayah kabupaten Bondowoso

“Ini menjadi kekayaan Bondowoso yang harus kita jaga bersama, termasuk menjaga kampus dari ideologi radikal yang membahayakan bagi NKRI. Kita junjung bersama sesuai dengan ajaran ulama-ulama kita,” sambungnya.

Ketua Mabincap PMII Cabang Bondowoso ini, juga mengajak Perguruan Tinggi di Bondowoso, agar bekerja sama dengan Satkorcab Banser setempat, untuk melakukan upaya penanaman wawasan kebangsaan kepada mahasiswa dalam rangka menangkal radikalisme.

"Kami mengajak perguruan tinggi di Bondowoso bekerja sama untuk memerangi radikalisme dengan pelatihan, wawasan kebangsaan dan lain sebagainya, dengan seperti itu kami yakin kampus-kampus kita akan bebas dari upaya radikalisasi," terangnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.