Peristiwa Daerah

Kota Probolinggo Siaga Limpahan Air Pegunungan Tengger, Ini Langkahnya

Senin, 06 Januari 2020 - 16:54 | 25.81k
Praktik penggunaan perahu karet usai apel siaga bencana. (FOTO: Loetfy for TIMES Indonesia)
Praktik penggunaan perahu karet usai apel siaga bencana. (FOTO: Loetfy for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Memasuki musim hujan, wilayah Kota Probolinggo siaga air limpasan dari Pegunungan Tengger. Untuk itu, ratusan personel gabungan disiagakan. Mulai dari Kodim 0820 Probolinggo, Polresta Probolinggo, BPBD, Tagana, dan relawan.

Hal itu dilakukan, lantaran posisi Kota Probolinggo, berada di bagian hilir sungai yang bersumber dari kaki Gunung Bromo. Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin menyebut, sejatinya untuk wilayah Kota Probolinggo, tidak ada potensi banjir bandang. Namun karena berada di wilayah yang dilalui sungai dengan hulu di kaki Gunung Bromo, membuat daerah Kota Probolinggo juga rawan terkena terjangan banjir atau lahar dingin, dari wilayah atas.

Advertisement

“Wilayah kita berada di daerah tumpahan dari wilayah atas atau Bromo, dan itu pernah terjadi. Maka dari itu, kami upayakan langkah antisipasi,” katanya, Senin (6/1/2020).

 

Sebelumnya, banjir lahar dingin pernah terjadi di Kota Probolinggo. Tepatnya sekitar tahun 2009 – 2010 silam. Saat itu, kali legundi, yang melintas di Kecamatan Wonoasih, Kedopok dan Kademangan, meluap hebat. Akibatnya, jalur selatan Probolinggo sempat macet. Selain itu, terjangan lahar dingin juga merusak sawah warga.

Kali ini, pemerintah tak mau kecolongan. Ratusan personel gabungan disiagakan. Dengan bantuan peralatan dari sejumlah pihak. Salah satunya bantuan peralatan dari Polresta Probolinggo, berupa Police Toolbox.

“Kami siapkan sekitar 350 personil untuk siaga bencana ini. Apabila terjadi bencana, semua personil harus terlibat,” kata Kapolresta Probolinggo, AKBP Ambariyadi Wijaya.

Ambar bilang, saat ini daerah memang diinstruksikan untuk siaga bencana. Dengan leading sector BPBD setempat. Namun demikian, pihaknya sudah memetakan, daerah mana saja yang rawan bencana. Berdasarkan data-data dari tahun ke tahun. “Intinya koordinasi, sehingga saat terjadi bencana, sudah tahu petugas harus bagaimana dan melakukan apa. Terutama prosedur evakuasi dan lain sebagainya,” ujar lelaki kelahiran Banyuwangi ini.

Sejauh ini, ancaman bencana karena cuaca ekstrem di Kota Probolinggo berkisar antara pohon tumbang, banjir serta luapan air laut atau rob. Memasuki musim penghujan di awal 2020, Pemerintah Kota Probolinggo, TNI, Polri dan masyarakat, sudah disiagakan untuk tanggap bencana. Termasuk luberan air dari Pegunungan Tengger(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES