Perhutani KPH Bondowoso Tanam Macadamia untuk Pulihkan Fungsi Hutan

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Perhutani KPH Bondowoso melakukan penanaman bibit pohon macadamia, di lahan milik Perhutani Kawasan Ijen atau tepatnya di dekat Wisata Kawah Wurung, Kamis (9/1/2020). Hal itu, untuk memulihkan kembali fungsi hutan.

Penanaman kali ini dilakukan di lahan sekitar satu hektar, dengan melibatkan beberapa pihak, baik dari unsur Polri, TNI, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LDMH) dan pihak terkait lainnya.

Advertisement

Kacang Macadamia merupakan genus dari delapan spesies tumbuhan dari familia Proteaceae, tersebar di Australia timur, dan Sulawesi. Pohonnya berukuran 6-40 meter, daunnya memiliki panjang 6-30 centimeter.

Sengaja dipilih bibit tersebut, karena selain untuk rehabilitasi hutan dan lahan (RHL), manfaat kacang macadamia lainnya adalah memiliki ekonomi yang tinggi.

Administratur Perhutani KPH Bondowoso, Agus Sarwedi mengataka, penanaman bibit macadamia ini, untuk memulihkan fungsi hutan, khsusnya di hutan produksi.

“Selama ini tanaman kayu-kayu dianggap belum berhasil, maka mencoba kita paksakan menanam jenis macadamia, untuk mengembalikan funsi hutan,” paparnya.

Menurutnya, penanaman di lahan satu yang ditanami hari ini baru demplot, yang diharapkan bisa direplikasi oleh petani. Total untuk KPH Bondowoso sekitar 2300 bibit.

“Tapi ada di dua kabupaten untuk KPH Bondowoso, yakni termasuk Situbondo. Namun untuk Bondowoso ada 2300,” paparnya.

Agus mengingatkan ke LMDH hahwa ini merupakan pemanfaatan, yang tidak boleh merusak fungsi lahan. “Ada sekitar enam LMDH yang terlibat, dalam penanaman kali ini,” sambungnya.

Hutan produksi ini, menjadi tanggung jawab LMDH dan Perhutani Bondowoso.  Namun bagaimanapun harus ikut aturan dari Perhutani sebagai pemilik lahan. “Penanaman macadamia ini, jangka panjang, untuk anak-anak kita,” terangnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.