Cosplay Zombie Gandrung Banyuwangi Menuai Kontroversi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ajang pentas seni makeup dan cosplay di Banyuwangi, Jawa Timur memunculkan sebuah kontroversi. Pasalnya, dari sejumlah peserta yang ikut andil dalam acara bertajuk 'Ghost Mania Festival' ada yang menampilkan figur penari Gandrung berparas zombie atau mayat hidup.
"Seni itu sesuatu yang menakjubkan bukan menakutkan," tulis halaman Facebook Pembela Adat & Budaya Banyuwangi dalam postingannya.
Advertisement
Dari beberapa postingan tersebut, disampaikan bahwa zombie bukanlah sebuah karya seni. Bukan juga sebuah warisan budaya Banyuwangi. Tertulis, bahwa merubah karya seni yang memiliki estetika tinggi menjadi sebuah lelucon dan tidak menarik bahkan cinderung menjelekkan bukanlah sebuah seni. Melainkan penistaan terhadap karya seni.
"Apalagi ini menyangkut Tari Gandrung sebagai ikon dan identitas budaya Kabupaten banyuwangi," tulis akun tersebut.
Kepada TIMES Indonesia, Ketua forum Pembela Adat dan Budaya Banyuwangi (Balawangi) membenarkan perihal protesnya atas digunakannya gandrung dalam acara tersebut. Menurutnya, Banyuwangi tidak memiliki budaya Gandrung yang berlatar belakang mengerikan layaknya zombie tersebut.
"Gandrung itu identik dengan cantik. Anggun dan elok," kata Ketua Balawangi, Solehudin, Selasa (14/1/2020).
Dirinya meminta penyelenggara acara cosplay tersebut agar lekas melakukan klarifikasi terkait fenomena Gandrung zombie tersebut. Apabila tidak jua dilakukan, pihaknya tidak ragu untuk meneruskan pelecehan ini ke tahap lebih lanjut.
"Kita sudah datangi Dinas Pariwisata juga, kita minta dipertemukan. Kami minta klarifikasi dan permohonan maaf secara tertulis. Kalau tidak terlaksana, ya otomatis kita sebagai pembela adat dan budaya Banyuwangi akan meneruskan hingga ke jenjang manapun," katanya.
Menurutnya, apabila acara tersebut tidak menyangkut ikon Banyuwangi yang saat ini sudah dikenal dunia ini, tidak akan ada bentuk protes apapun.
"Pakai pocong, kuntilanak atau suster ngesot monggo, asal jangan ikon Banyuwangi. Simpel saja, apabila lambang Garuda diganti dengan burung hantu, seperti apa marahnya masyarakat Indonesia?" kata Solehudin.
Dilansir dari Wikipedia, dalam kebudayaan modern di Barat, buku yang pertama kali mengupas konsep zombie adalah The Magic Island karya W.B. Seabrook terbitan tahun 1929.
Zombie sering muncul dalam film horor, acara televisi, permainan video, dan permainan peran (RPG). Zombi biasanya digambarkan sebagai sosok mayat membusuk dengan kecerdasan rendah dan berjalan terseok-seok, namun punya selera makan daging manusia. Pada beberapa kasus, zombi lebih mengincar bagian otak manusia untuk disantap.
Sedangkan dalam permainan video, zombie lebih berkarakter lucu dengan mata yang melotot misalnya pada game Plants vs. Zombies zombi tersebut memiliki dunia tersendiri bahkan memiliki peralatan canggih dan profesor yang cerdas walaupun ada sebagian game yang membuat zombi sangat menakutkan seperti god of war dan resident evil.
Sebagai tambahan, berdasarkan poster yang beredar acara 'Ghost Mania Festival' digelar di Banyuwangi untuk menyemarakkan Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) award 2020 road show di 10 kota. Tepatnya di A & R Fashion store Banyuwangi pada hari Minggu, 12 Januari 2020. Di acara inilah muncul peserta menampilkan penari gandrung berparas zombie. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Banyuwangi |