Peristiwa Daerah

Basmi Hama Tikus, Petani di Ngawi Pakai Mercon Asap

Senin, 27 Januari 2020 - 10:43 | 104.31k
Petani Ngawi mencoba menggunakan mercon asap untuk membasmi hama tikus. (FOTO: Ardian Febri TH/TIMES Indonesia)
Petani Ngawi mencoba menggunakan mercon asap untuk membasmi hama tikus. (FOTO: Ardian Febri TH/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, NGAWI – Petani di Ngawi diimbau tidak menggunakan jebakan listrik untuk membasmi hama tikus di sawah. Alasannya, jebakan listrik berisiko membahayakan nyawa manusia. Sebagai gantinya, petani disarankan menggunakan metode lain yakni mercon asap.

Nurhamid, Kasi Pembasmian Hama Dinas Pertanian Ngawi menjelaskan, mercon asap merupakan metode pengasapan   berbahan KNO3 dan BaCl2. Kedua bahan tersebut apabila dibakar akan mengeluarkan asap berbau belerang.

Advertisement

"Asap mampu merusak jaringan pernafasan serta syaraf tikus," jelasnya, Minggu (26/1/2020).

Petani-Ngawi-2.jpg

Mercon asap ini sementara tidak diperjualbelikan. Dinas pertanian memberikan secara  cuma-cuma kepada petani Ngawi. Penggunaan mercon asap tersebut kini tengah getol disosialisasikan kepada para petani bersama stakeholder terkait.

"Kami harapkan petani Ngawi menggunakan cara yang tidak berbahaya untuk membasmi hama tikus,” jelas Nurhamid.

Penggunaan mercon asap direspons positif oleh para petani. Ketua kelompok tani Desa Paron, Kecamatan Paron Ngawi Dwiyanto mengungkapkan, mercon asap terbukti efektif mengurangi populasi hama tikus.

"Selain efektif, mercon asap Tidka membahayakan nyawa," ujar Dwiyanto.

Penggunaan mercon asap cukup mudah. Mercon dibakar dan dimasukkan ke lubang tikus. Asap yang masuk akan membunuh induk sekaligus anak tikus yang berada di dalam lubang. Diharapkan, setelah ada bantuan mercon asap, petani di Ngawi tidak lagi menggunakan jebakan listrik untuk membasmi hama tikus. Mengingat sudah banyak jatuh korban tersengat listrik saat beraktivitas di sawah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Magetan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES