Jembatan Selesai, Ratusan Siswa Muara Medak Keluar dari Keterisolasian

TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Ratusan anak sekolah dasar di Muara Medak 1 dan Muara Medak 2 bersukacita, karena tidak lagi sekolah naik transportasi air seperti tongkang atau pun ketek. Bahkan jika ingin aktivitas harus melintas ke Provinsi Jambi terlebih dahulu.
Hal dikarenakan dua jembatan di Medak, Bayung Lencir selesai dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Dua jembatan ini memangkas kesusahan sekaligus menghadirkan semangat menuntut ilmu.
Advertisement
Berdasarkan data, tercatat ada sekitar 15.127 jiwa penduduk Desa Muara Medak, Bayung Lencir ini.
Nurhasanah warga Desa Muara Medak mengatakan masyarakat sangat mengapresiasi langkah Pemkab Muba, yang telah menuntaskan pembangunan infrastruktur Jembatan Medan I dan Jembatan Medan II.
"Kami menunggu kehadiran bupati meresmikan jembatan kami ini," ungkapnya dengan haru.
Sementara, Camat Bayung Lencir, Toyibir S STP menjelaskan Jembatan Muara Medak 2, manfaatnya untuk menghubungkan Dusun 9 dan Dusun 2,4,7,5 dan 10 serta dusun 3 dan 4 Desa Muara Merang.
"Selama ini kalau mau ke ibukota desa di Dusun 8 atau ke kantor camat warga harus melewati Jambi, sekarang warga bisa langsung terhubung," katanya, Sabtu (1/2/2020) dalam rilis yang diterima TIMES Indonesia.
Selain itu kata dia, jembatan juga sebagai akses patroli dan penanggulangan karhutla.
Seperti diketahui, dua unit jembatan pada ruas jalan Desa Mendis menuju Desa Muara Medak Kecamatan Bayung Lencir, mulai dibangun pada Juli 2019. Tujuan utama pembangunan jembatan adalah memutus kesusahan warga sekaligus menyambungkan wilayah terisolir.
Dijelaskan Kepala Dinas PUPR Muba, Herman Mayori bahwa mega proyek infrastruktur dua jembatan dikerjakan oleh kontraktor PT Citra Prasasti Konsorindo, dan konsultan PT Bennatin Surya Cipta.
Dua unit jembatan tersebut yakni Jembatan Medak I dengan spesifikasi rangka baja dengan panjang 120 meter, melintasi dusun 2 hingga dusun 8. Kemudian, Jembatan Medak II berupa jembatan komposit dengan panjang 70 meter.
“Anggaran yang digunakan memakai APBD Muba melalui pembiayaan alternatif PT SMI dengan Pagu Rp 60 miliar lebih dengan anggaran yang digunakan sebesar Rp58 miliar lebih,"ungkap Herman.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : Palembang TIMES |