Peristiwa Daerah

Ikuti Asean Technopreneur Exchange 2020, Ini Manfaatnya untuk Pemuda Lamongan

Selasa, 04 Februari 2020 - 15:00 | 43.80k
Para peserta Asean Technopreneur Exchange 2020 menunjukkan produk-produk andalannnya di Nanyang Technological University. (Foto: Inkubator Wirausaha Muda Lamongan (IWML) for TIMES Indonesia)
Para peserta Asean Technopreneur Exchange 2020 menunjukkan produk-produk andalannnya di Nanyang Technological University. (Foto: Inkubator Wirausaha Muda Lamongan (IWML) for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Selepas mengikuti Asean Technopreneur Exchange (Astex) 2020 di Malaysia dan Singapura, para pemuda berprestasi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur mendapatkan oleh-oleh yang berharga.

Sebenarnya, apa sih oleh-oleh yang didapatkan? Menurut Dymas Tunggul Panuju, Koordinator Inkubator Wirausaha Muda Lamongan (IWML), saat pertama kali menginjakkan kakinya di Singapura, materi tentang kedisiplinan adalah yang didapatkan para peserta.

Advertisement

"Mulai dari teknik antri, jalur menaiki tangga, membuang sampah, jalur dalam berjalan, kebersihan dan sikap-sikap normatif lainnya," ujarnya, Selasa, (4/2/2020).

Setelah itu, sambung Dymas, peserta Astex 2020 mempelajari berbagai macam jenis komoditas, mulai dari buah, sayur, ikan di Asia yang ada di Hi-tech Supermarket Singapura. 

peserta-Asean-Technopreneur-Exchange-2020-B.jpg

"Di sana terdapat aneka macam produk, dari berbagai macam komoditas. Peserta Astex 2020 juga dikenalkan dengan harga, kualitas, regulasi, teknik kemasan dan lain sebagainya," kata Dymas.

Lebih lanjut Dymas menerangkan, para peserta Astex selanjutnya diajak ke lembaga kenamaan di Singapura, National University Hospital (NUH),  National University Singapore (NUS) dan Nanyang Technological University (NTU), tentunya dengan mempelajari inkubator bisnis mereka.

"Dengan mengenalkan di NUS dan NUH, maka akan lebih meningkatkan pemahaman tentang pola pikir dan terbukanya mindset para peserta," ucapnya. 

Selain itu, para peserta Astex juga ditunjukkan teknologi penyulingan air super canggih di Newater Visitor Center, di Pulau Sentosa. Newater Visitor Centre merupakan tempat daur ulang air kotor, secara steril dan higienis sehingga layak dikonsumsi manusia. 

Para peserta Astex juga diajak untuk menonton perputaran siklus air di alam. Mereka ditunjukkan beragam display yang menambah lagi wawasan mengenai air dan pentingnya air untuk keberlangsungan hidup makhluk di planet bumi. 

peserta-Asean-Technopreneur-Exchange-2020-C.jpg

"Peserta juga berkesempatan beajar sejarah Singapura dari jaman penjajahan Jepang, di seputar Singapore River," tutur Dymas. Studi ke Singapura ini pun ditutup dengan perjalanan ke Little India, China Town dan Bugis Street.

Setelahnya, para peserta Astex bertolak ke Malaysia untuk ditunjukkan keunggulan-keunggulan dari International Islamic University Malaysia (IIUM) dan ke University of Malaya (UM). 

"Kita juga ajak di Putrajaya, yang merupakan kawasan dengan konsep smart city. Tata ruangnya dibuat sedemikian rupa dengan mengutamakan konsep taman kota yang dibangun dengan konsep artistik," ucapnya. 

Dymas menjelaskan, para peserta juga melakukan kunjungan sosial ke Camp TKI di Kampung Baru, Kuala Lumpur. "Kunjungan ke Camp TKI merupakan kunjungan yang bertujuan untuk bersilaturahmi dengan WNI yang bekerja di Malaysia," tuturnya. 

Kunjungan ke Malaysia ditutup dengan bepergian ke Pasar Tradisional Kuala Lumpur ChowKit yang bertujuan untuk membandingkan kondisi pasar Malaysia dengan di Indonesia. Mulai keanekaragaman produk harga, distribusi, packaging hingga deal-deal dengan kenalan dan suplier baru yang ada di pasar.

peserta-Asean-Technopreneur-Exchange-2020-D.jpg

"Harapannya peserta mampu menerima gambaran transaksi internasional dari kunjungan ini," kata Dymas.

Sementara itu, Harum Istiana Irawati, Kabid Pemuda, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Lamongan mengatakan Astex 2020 di Singapura dan Malaysia bisa memberikan efek positif bagi pemuda Lamongan.

"Tentu wawasan tentang kewirausahaan dan pengalaman-pengalaman yang didapat adik-adik IWML selama kegiatan di Singapura dan Malaysia bisa diimplementasikan dalam bidang usaha mereka," tuturnya. 

Apalagi sambung Harum, para peserta Astex 2020 di Singapura dan Malaysia itu sudah memiliki usaha. "Sehingga lebih meningkatkan kualitas produk-produk yang dihasilkan," ujarnya. 

Ia pun menambahkan setelah Asean Technopreneur Exchange, Dispora Lamongan akan senantiasa men-support kegiatan yang digelar IWML. "Dispora juga melibatkan IWML dalam kegiatan seperti pembinaan, pameran, pelatihan kewirausahaan, kepeloporan, mengikutkan jambore dan kompetisi-kompetisi pemuda, sehingga pemuda-pemuda Lamongan bisa lebih kompeten, berprestasi dan berdaya saing," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES