
TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Haul ke 8 Hadratus Syekh KH Ahmad Sufyan Miftahul Arifin akan digelar 9 Februari 2020 di Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam Desa Panji Kidul, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo.
Puluhan ribu santri dan jemaah dari berbagai daerah di Indonesia akan menghadiri acara tahunan tersebut. Halaman Pondok yang saat ini diasuh oleh cucunya KH Zaki Abdullah diperkirakan akan menjadi lautan manusia.
Advertisement
Mereka hadir untuk mendoakan dan mengharap berkah melalui Haul sang Mursyid Thariqoh Naqsyabadiyah.
Siapa yang tak rindu ketika mengenang sosok Kiai Sufyan. Walaupun ia sudah wafat tahun 2012 di Mekkah saat menjalankan ibadah umrah dan dimakamkan di Ma’lah, Nama dan warisan perjuangannya masih wangi menyerbak pada jiwa jiwa santri.
Semasa hidupnya, tuntunannya menjadi pegangan umat. Tak jarang masalah masalah keagamaan dan dinamika sosial yang buntu telah terurai, ketika dihaturkan kepada Kiai Sufyan.
Ini terlihat dari berbagai profesi dan elemen masyarakat yang sowan kepadanya. Mulai petani, nelayan, pedagang, pengusaha, pejabat, agamawan, budayawan dan juga politisi bahkan tokoh nasional.
Tidak ada perbedaan dan perlakuan khusus bagi mereka baik yang awam atau yang elit. Semuanya ia terima dengan penuh khidmat ikhlas dan sabar.
Dalam sebuah pengakuan yang pernah diungkapkan oleh Presiden Republik Indonesia yang ke 4, Almarhum KH Abdurrahman Wahid bahwa salah satu kiai di Jawa Timur yang petuahnya tidak pernah ditolak adalah Kiai Sufyan.
Ini membuktikan Kiai Sufyan adalah sosok ulama yang memberikan kontribusi terhadap keutuhan NKRI.
Hidup dan sepak terjangnya senantiasa dihibahkan kepada perjuangan. Walaupun sudah dalam usia tak lagi muda, ia tetap menghadiri undangan pengajian di berbagai daerah dan melayani para tamu yang sowan kepadanya.
Mulai di usia muda, perjuangan Kiai Sufyan di NU tidak diragukan lagi. ia aktif berorganisasi dan sering memberikan edukasi kedisiplinan dengan sangat menghargai waktu. Kepentingan NU lebih diutamakan ketimbang kepentingan pribadinya.
Pada zaman ini, sudah mulai langka ditemukan sosok seperti Kiai Sufyan. Ia telah menghibahkan hidupnya hanya untuk kepentingan umat, tidak hanya tugas mentransformasi ilmu kepada santrinya namun juga melayani dan mendampingi umat dalam seluruh dinamika persoalannya.
Diketahui, KH Ahmad Sufyan merupakan sosok ulama kharismatik di Situbondo sebagai pelopor pembumian Shalawat Nariyah. Karena ia adalah salah satu ulama’ yang mempunyai Rijalus Sanad. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Situbondo |