Latihan Survival Dasar "Bima Sakti ke-40" Lanud Abd Saleh Libatkan Pesawat udara

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menginjak hari keempat, Kamis (6/2/2020) sekitar 88 orang peserta Latihan Survival Dasar Bima Sakti Angkatan ke-40 tahun 2020 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh (Lanud Abd Saleh) Malang yang berlatih di wilayah Pos Detasemen TNI AU Rajekwesi, Sarongan, Pesanggaran, Banyuwangi, melaksanakan latihan dengan melibatkan unsur pesawat udara dari Lanud Abdulrachman Saleh.
Komandan Latihan Letkol Pnb Heru Wardana mengatakan ada dua tahapan yang perlu diketahui peserta dalam skenario latihan kali ini. "Ada tahapan yang perlu diketahui peserta dalam skenario kali ini untuk mengidentifikasi pesawat, apakah itu pesawat kawan atau lawan," ujarnya.
Advertisement
Pada tahap pertama, diskenariokan para peserta yang sedang terapung di perahu karet di Pantai Rajekwesi telah cukup lama berada di lautan, sehingga begitu mendengar ada deru suara pesawat yang lamat-lamat terdengar dari kejauhan merasa senang. Namun setelah diidentifikasi pesawat saat akan mendekati posisinya, dianggap sebagai pesawat lawan. Oleh karena itu para peserta harus segera membalikkan perahunya agar tidak diketahui bahkan mendapat serangan musuh.
Pada tahap kedua, pesawat yang lewat ternyata pesawat kawan yaitu pesawat Super Tucano dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh. Untuk itu, peserta segera membalikkan perahu dan melakukan upaya untuk mendapat pertolongannya. Pesawat Super Tucano yang terbang melakukan pencarian dengan FLIR (Forward Looking Infra Red) berupaya berkomunikasi dengan survivor yang ada di lautan dengan KSPT atau kerja sama pesawat terbang, dan akhirnya dapat diketahui kedudukan para survivor di lautan.
Selanjutnya, posisi survivor diberitahukan kepada unsur pesawat angkut sedang yaitu Cassa 212 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh untuk mengirimkan bantuan logistik/makanan. Oleh karena itu, tidak berapa lama satu unit pesawat Cassa 212 mengudara di atas survivor dengan menjatuhkan bantuan logistik atau SSDS (Sar Supply Drop System).
Pada siang hari survivor membutuhkan pertolongan dari pasukan kawan, sehingga dilaksanakan KSPT menggunakan radio ground to air yang merupakan bagian dari survival kit di pesawat. Untuk mengidentifikasi kedudukan survivor perlu alat identifikasi berupa warna yang mencolok yang terlihat dari atas. Untuk itu digunakan coverall dari para peserta. KSPT berhasil, satu unit pesawat cassa mengetahui kedudukan survivor dan memberikan bantuan berupa logistik dalam bentuk kotak helibox.
"Pada hari keempat para peserta selain melaksanakan latihan bertahan hidup di lautan juga melaksanakan kegiatan bertahan hidup di daratan meliputi jalan tandu dan P3K, jalan kompas, jalan GPS, jalan titian dua tali, penyebarangan basah, berbivak, memasang jerat dan bermalam di bivak," ujarnya terkait kegiatan Latihan Survival Dasar Bima Sakti Lanud Abd Saleh.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |