Peristiwa Daerah

Kerepotan Basmi Hama Tikus, Petani Ngawi Dapat Bantuan Burung Hantu

Kamis, 06 Februari 2020 - 23:47 | 107.82k
Wabup Ngawi menyerahkan bantuan burung hantu jenis tyto alba beserta rubuha kepada petani. (Foto: Ardian Febri Tri H/TIMESIndonesia)
Wabup Ngawi menyerahkan bantuan burung hantu jenis tyto alba beserta rubuha kepada petani. (Foto: Ardian Febri Tri H/TIMESIndonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, NGAWI – Serangan hama tikus di wilayah Ngawi membuat petani kerepotan. Berbagai cara ditempuh untuk membasmi hewan pengerat tersebut. Mulai dari memasang jebakan listrik, gropyokan atau pengasapan.

Mengingat jebakan listrik berbahaya untuk keselamatan petani, cara tersebut sudah dilarang. Petani disarankan memakai cara lain yang lebih aman. Salah satunya dengan menggunakan musuh alami tikus yakni burung hantu.

Advertisement

"Sejak 3 bulan ini tanaman padi diserang hama tikus. Usaha gropyok sudah, racun sudah,  jebakan listrik dilarang. Harapan petani, predator alami dapat menekan populasi tikus,” ujar Sugeng Wiyono Kepala Desa Dempel , Kecamatan Geneng, Ngawi, Kamis (6/2/2020).

Bantuan-burung-hantu-a.jpg

Mengingat areal persawahan yang berdekatan dengan tol Trans Jawa banyak yang terserang hama tikus,

Jasamarga Ngawi-Kertosono-Kediri (JNK) bekerjasama dengan Pemkab  Ngawi memberikan bantuan burung hantu jenis Tyto Alba beserta rubuha (rumah burung hantu).

Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, secara simbolis menyerahkan bantuan 12 burung tyto alba dan rubuha tersebut kepada gapoktan Desa Dempel. Petani setempat diminta untuk memelihara burung hantu tersebut untuk membantu menekan populasi tikus.

"Tyto Alba jenis predator alami yang ramah lingkungan," kata Ony.

Menurut Ony, burung hantu merupakan predator alami yang cukup efektif menekan populasi tikus. Seekor burung hantu bisa memangsa 2-10 ekor tikus dalam semalam. Dalam waktu 3 bulan sekitar 900-1000 ekor tikus akan dimangsa.

"Menggunakan burung hantu cukup efektif dan tidak perlu mengeluarkan biaya.  Hanya saja jangan menjadi sasaran senapan angin,” kata Ony.

Bantuan-burung-hantu-b.jpg

Untuk menjaga keberadaan burung hantu, Wakil Bupati Ngawi meminta pemerintah desa membuat perdes tentang larangan membunuh hewan yang menjadi musuh alami tikus seperti burung hantu dan ular sawah. Hal itu mencegah hama tikus merajalela dan merusak tanaman padi milik petani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yupi Apridayani
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES