Peristiwa Daerah

Heboh Tugu Tol Madiun, Andro: Bijaklah Bermedsos, Kroscek Dulu

Senin, 10 Februari 2020 - 18:40 | 229.66k
Tugu Iconic di Simpang GT Madiun (FOTO: Doc. Jasa Marga)
Tugu Iconic di Simpang GT Madiun (FOTO: Doc. Jasa Marga)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MADIUN – Beberapa hari terakhir, warganet khususnya di Madiun ramai dengan cuitan di media sosial (medsos) yang menganggap tugu di dekat gerbang tol Madiun mirip dengan simbol palu arit.

PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) selaku pengelola jalan tol Ngawi-Kertosono menyatakan tugu tersebut menggambarkan logo perusahaan yang berfungsi sebagai branding serta diharapkan sebagai penanda bagi pemakai jalan yang belum mengetahui akses Gerbang Tol Madiun.

Advertisement

Dilihat dari sisi sudut tertentu, tugu ikonik tersebut membentuk huruf J-N-K. Tugu menjulang vertikal jika dilihat dari arah barat ke timur membentuk huruf “J”. Lengkung jalan tol yang melingkar jika dilihat dari atas akan membentuk huruf “N”. Serta yang terakhir, secara keseluruhan jika dilihat dari arah SS Madiun ke arah timur akan membentuk huruf “K”.

Andro-Rohmana-Putra.jpgAndro Rohmana Putra. (FOTO: Istimewa)

Tidak hanya itu, Dwi juga menjelaskan bahwa bentuk tugu ikonik ini juga berasal dari logo JNK yang memiliki dasar warna putih biru, putih dan kuning.

Terkait dengan lokasi tugu di dekat gerbang tol Madiun, karena akses strategis keluar masuk kendaraan yang akan menuju Kota Madiun, Ponorogo, Magetan, Pacitan dan sekitarnya. Serta di pintu tol tersebut akan dibangun gedung Kantor Pusat PT JNK. Gerbang tol Madiun juga memiliki volume lalu lintas tertinggi dibandingkan lainnya. Pembangunan tugu ini merupakan tahap pertama dan akan diselesaikan segera.

Terpisah, Andro Rohmana Putra, politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Madiun turut memberikan tanggapan ramainya komentar netizen termasuk politikus Fadli Zon.

“Bung Fadli seharusnya bertanya dulu, melakukan kroscek kepada pihak terkait, dalam hal ini PT JNK tentang makna tugu tersebut. Tidak serta merta mengeluarkan opini sepihak. Padahal kan tidak begitu,” ujarnya, Senin (10/2/2020).

Andro menambahkan, cuitan Fadli Zon dapat menggiring opini dan memunculkan kembali trauma warga Madiun tentang peristiwa 1948.

Ke depan, Andro berharap semua pihak bijak dalam menggunakan sosial media. Apalagi sekelas Fadli Zon, politikus yang sangat aktif di Twitter.

“Berpendapat boleh, ngetwit boleh, menyalurkan aspirasi boleh, tetapi jangan sampai melukai pihak lain, apalagi tanpa melakukan kroscek sebelumnya. Harus lebih bijak,” tambah Andro menanggapi ramainya perbincangan di medsos mengenai tugu tol madiun yang dianggap mirip simbol palu arit. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Madiun

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES