Tekan AKI-AKB, USAID Jalin dan Pemkab Sidoarjo Kolaborasi Susun SOP SiCantik

TIMESINDONESIA, MALANG – Kolaborasi apik ditunjukan USAID Jalin dan Pemkab Sidoarjo dalam rangka menekan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI-AKB), yakni dengan menggelar FDG Penghargaan aplikasi SiCantik.

FDG itu dibuka Kabid Kesmas Dinkes Kabupaten Sidoarjo dr Abdillah Segaf Al Hadad di  Hotel Fave, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (18/2/2020). Kegiatan itu diikuti kepala puskesmas, bidan, serta Organisasi profesi bidan yakni IBI.

Advertisement

Kegiatan tersebut, menghadiri pemateri Senior Regional Officer USAI Jalin, M Iksan. Dalam kesempatan itu juga terjadi diskusi yang menarik antara para pemateri dan peserta FDG.

Senior Regional Officer USAI Jalin, M Iksan menjelaskan penting FDG tersebut. Karena mengembangkan aplikasi dalam rangka upaya menekan AKI dan AKB di Kabupaten Sidoarjo.

"Dengan adanya SOP ini, diharapkan para tenaga kesehatan di Kabupaten Sidoarjo yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, semakin tertib menggunakan aplikasi tersebut," ujar M Iksan kepada TIMES Indonesia.

Dia menjelaskan, selain dari USAID Jalin,  Pembahasan SOP yang berlangsung 2 hari ink melibatkan sejumlah pihak. Dintaranya para bidan di Sidoarjo yang tergabung dalam IBI, perwakilan RSUD Sidoarjo, pengembang aplikasi Sicantik, Dinkes kabupaten Sidoarjo.

"Aplikasi ini sebenarnya sudah digunakan sejak Juni tahun 2018 lalu. Dan hasilnya cukup memuaskan, karena AKI dan AKB terus berkurang," ungkapnya..

"Bilamana tahun 2018 ada 23 kasus AKI, menurun menjadi 19 kasus pada tahun 2019," sambung Pengasuh Padepokan Cinta Tanah Air di Curungrejo, Kepanjen, Kabupaten Malang ini.

Selanjutnya dia berharap melalui aplikasi SiCantik yang SOP yang sedang disusun antara Pemkab Sidoarjo dan USAID Jalin ini, akan dapat terus menurunkan AKI-AKB di wilayah tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.