Soal Helikopter MI-17 yang Jatuh di Papua, Ini Kata Dandim Magetan

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Komandan Kodim 0804 Magetan (Dandim Magetan), Jawa Timur, Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy memastikan penyebab jatuhnya Helikopter MI-17 TNI AD di Kabupaten Pegunungan Bintang Papua pada 28 Juni 2019 lalu, murni karena kecelakaan.
Hal itu diungkapkan kepada TIMES Indonesia di sela-sela acara pemakaman Kopda Anumerta Dwi Purnomo, warga asal Kabupaten Magetan yang menjadi salah satu korban dalam insiden kecelakaan tersebut.
Advertisement
"Berdasarkan informasi, ini murni kecelakaan karena faktor alam," ujar Dandim Magetan, Selasa (18/2/2020).
Menurut Dandim, insiden kecelakaan itu disebabkan karena situasi cuaca yang buruk di daerah pegunungan. Sehingga, berdampak terhadap kegiatan penerbangan Helikopter MI-17 milik TNI AD.
"Pada saat terkendala awan kabut sesuai SOP mereka harus terbang di ketinggian 12 ribu kaki, akan tetapi rupanya karena ketebalan ini, radar tidak bisa memprediksi puncak gunung tersebut. Pilot sempat berusaha memutar haluan, tapi ternyata disebelahnya juga gunung sehingga terjadilah insiden kecelakaan," ungkapnya.
Helikopter MI-17 TNI AD yang hilang kontak di Oksibil Papua, sebelumnya terbang ke Okbibab untuk mengirim logistik kepada prajurit yang bertugas. Heli tersebut, membawa 12 penumpang yang terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos. Salah satu di antaranya ialah warga asal Kabupaten Magetan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Magetan |