Peristiwa Daerah

Tugu Macan Putih, Saksi Bisu Era Kolonial Belanda di Banyuwangi

Kamis, 20 Februari 2020 - 08:38 | 432.78k
Tugu Macan Putih, di jalan masuk petilasan Prabu Tawangalun, Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. (FOTO: Febri Wiantono/TIMES Indonesia)
Tugu Macan Putih, di jalan masuk petilasan Prabu Tawangalun, Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. (FOTO: Febri Wiantono/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Nyaris terlupakan. Ya, begitulah nasib Tugu Macan Putih. Meski hingga kini masih berdiri tegak, tak banyak yang tahu bahwa bangunan tersebut adalah saksi bisu era kolonial Belanda di Banyuwangi.

Tugu ini terletak disisi kiri jalan masuk menuju petilasan Prabu Tawangalun, Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat. Atau beberapa ratus meter dari jembatan Tambong.

Advertisement

Menurut Ketua Komunitas Sejarah Banjoewangie Tempo Doeloe (BTD), Munawir, tugu tersebut dahulu kala dikenal dengan nama Golong Gilig. Yakni gapura khas era kolonial Belanda.

Tugu-Macan-Putih-2.jpg

“Dibangun untuk apa atau sebagai tanpa apa kita belum tahu, bisa jadi untuk mengenang bekas kerajaan Macan Putih,” katanya, Kamis (20/2/2020).

Dari arsitektur dan kondisi, Tugu Macan Putih diperkirakan dibangun sekitar tahun 1900 an. Dari catatan BTD, di Banyuwangi, sedikitnya ada tiga tugu serupa. Diantaranya Tugu Macan Putih dan di pasar Blambangan.

“Tugu model seperti itu sudah ada di dalam foto pasar Blambangan, di tahun 1910 an,” ungkapnya.

Munawir memastikan bahwa Golong Gilig di jalan masuk menuju petilasan Prabu Tawangalun tersebut tidak dibangun dimasa kerajaan. Namun ada kemungkinan didirikan Belanda untuk mengenang kejayaan kerajaan Macan Putih.

“Karena letak kerajaan macan putih sendiri masih simpang siur. Kalau menurut peta Belanda, lokasinya ada di Kabat, tapi titik koordinatnya belum tahu, karena tidak ada bekas kerajaannya,” ulas Munawir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES