Peristiwa Daerah

Haul Mama Faqieh Ke-38: Ulama Pejuang yang Mendakwahkan Islam Ramah

Sabtu, 22 Februari 2020 - 19:06 | 100.75k
Keluarga besar Mama Faqieh. Foto: Jaja Sumarja/TIMES Indonesia.
Keluarga besar Mama Faqieh. Foto: Jaja Sumarja/TIMES Indonesia.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Keislaman dan Keindonesiaan adalah dua tema penting yang didakwahkan para Ulama Nusantara, tak terkecuali tokoh kelahiran Tasikmalaya yang berkiprah di Sumedang, Mualim Faqieh atau Mama Faqieh.

Mama, demikian panggilan Mualim Faqieh, dikenal sebagai ulama yang konsisten menyebarkan ajaran Islam 'Ahlussunah Wal Jamaah' di kalangan masyarakat Sumedang. Giat dakwahnya pun menyentuh berbagai lapisan masyarakat, dari mulai pejabat hingga para preman pasar. 

Advertisement

Bahkan, di daerah Ketib, ada mantan preman yang dijadikannya anak angkat dan diberi nama, Dedi Faqieh. Selain itu, ada salah satu cucunya menjadi pimpinan Ponpes Al-Mizan Jatiwangi dan anggota DPR RI, Yakni, KH. Maman Imanulhaq Faqieh. 

Sampai sekarang, Jejak dakwah Mama Faqieh terliat dengan syiar Pengajian rutinan di banyak tempat di Sumedang, dan Majalengka yang diteruskan salah satu cucunya yaitu KH. Dadang Nurcholis. 

Mama meneruskan Pesantren Pagelaran Satu di daerah Serang Cimalaka yang dirintis Kakek Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, KH. Muhyiddin. 

Putera Mama Faqieh, H. Agus Yunih, menuturkan, bahwa Mama sebelum hijrah ke Sumedang merupakan pejuang yang mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

"Mama dikenal sebagai Pendekar yang mengajarkan bela diri silat. Ia Pejuang. Bahkan istri Mama, yaitu Nenek Maya yang masih ada pertalian saudara dengan Pahlawan Nasional KH Zainal Musthofa, terbunuh oleh pemberontak di Sukamanah Tasikmalaya”, jelas Agus yang juga Kepala Pengadilan Agama Purworejo, kepada TIMES Indonesia, melalui pesan singkat, Sabtu (22/2/2020).

Menurut dia, Mama Faqieh sangat menaruh perhatian pada perkembangan Dakwah Islam, semua menantunya adalah santri yang membantu perjuangannnya. 

Puteri Ketiga Mama, Hj. Lalih Halimah Faqieh dinikahkan kepada seorang mubaligh terkenal saat itu, KH. Abdurrochim yang berasal dari Ciledug Cirebon. 

Sementara menurut Panitia Haul Mama Mualim Faqieh ke 38, Hj. Upik Rofiqoh, yang juga istri dari KH Maman Imanulhaq tersebut, bahwa Haul Mama Mualim Faqieh ke 38 (Wafat 1981) diperingati banyak murid dan jamaahnya pada hari Sabtu, 22 Februari 2020 yang dipusatkan di 4 tempat. 

"Yakni, Ponpes Al-Mizan Jatiwangi Majalengka, Ponpes Al-Istiqomah Pacet Bandung, Ponpes Tahfidz Al-Ambar Garawangi Kuningan, dan Ponpes Nurul Falah Cimalaka Sumedang," ujarnya.

Dijelaskan Upik, kegiatan Haul diisi Khataman Quran, Zikir Sholawat, santunan dan Ziarah ke Makam Mama di Serang Cimalaka Sumedang. 

"Mama Faqieh adalah sosok ulama yang rajin silaturahmi, berdakwah Islam yang ramah dan bersosialisasi dengan masyarakat," imbuhnya.

Selain itu, ditambahkan Upik, antusiasme masyarakat dalam Haul Mama Faqieh serta keturunan yang meneruskan perjuangannya menjadi bukti Mama adalah hamba yang mendapat nikmat Allah sebagaimana diungkapkan oleh Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani yang dijelaskan dalam kitab Tanwirul Qulub," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES