Budidaya Ulat di Ponorogo, Solusi Penanganan Sampah Organik

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Beragam budidaya tanaman maupun hewan banyak dilakukan masyarakat Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur sebagai terobosan ekonomi kreatif. Salah satunya adalah budidaya BSF (Black Soldier Fly) atau ulat yang ditekuni oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sekar Gati Desa Glinggang.
"BSF bisa menjadi solusi penanganan sampah rumah tangga, serta pakan ternak yang kaya akan protein," ungkap Ukip Widiarso dari KSM Sekar Gati, Kamis (27/2/2020).
Advertisement
Budidaya maggot atau ulat ini akan cepat berkembang karena siklus hidupnya relatif singkat, sekitar 40 hari saja. Dengan fase metamorfosis terdiri dari fase telur 3 hari, maggot 18 hari, prepupa 14 hari, pupa 3 hari dan lalat dewasa 3 hari kemudian bertelur.
Menurut Ukip Widiarso, kesadaran masyarakat dalam pemilahan sampah organik dan non organik masih rendah. Untuk itu harus ada solusi pemanfaatan sampah organik dan budidaya maggot ini adalah solusinya karena sampah organik digunakan sebagai media pakan maggot.
Selanjutnya maggot itu sendiri akan dijadikan sebagai pakan ternak misalnya ikan lele, ayam, bebek, kelinci dan sebagainya. Kaya akan protein, maggot ini diyakini akan meningkatkan hasil produksi ternak.
"Hasil produksi ternak akan meningkat, penghasilan peternak juga akan lebih besar. Selanjutnya kita masih bisa menggunakan sisa sampah organik pakan maggot sebagai pupuk tanaman," tambah Ukip Widiarso dari KSM Sekar Gati, Ponorogo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Ponorogo |