Misi Matt Wright Selamatkan Buaya Berkalung Ban Gagal Lagi

TIMESINDONESIA, PALU – Setelah tiga hari menjalankan misi penyelamatan buaya berkalung ban motor. Matt Wright, pemerhati sekaligus pegiat konservasi buaya asal Australia belum juga berhasil. Rencananya sore ini, Minggu, (01/03/2020), ia akan berangkat ke Amerika.
Matt Wright mengatakan, sebelumnya ia tidak punya rencana ke Palu. Namun, saat ia sedang melakukan perjalanan menuju ke Amerika, Matt diminta oleh tim satgas penyelamatan buaya berkalung ban BKSD Provinsi Sulawesi Tengah, untuk singgah di Palu dalam rangka memonitoring perkembangan buaya.
"Sebelumnya tidak ada rencana, tapi saya diminta BKSDA datang ke sini," ujar Matt dalam bahasa Inggris kepada awak media.
Advertisement
Dalam beberapa bulan kedepan, kata Matt, Kota Palu masih musim penghujan. Untuk itu, ia berencana akan kembali ke Palu pada Mei mendatang untuk melanjutkan misinya menangkap buaya muara ini.
"Ya, saya berencana akan kembali ke Palu melanjutkan misi saya pada Mei atau Juni mendatang," ucapnya.
Ia berharap suatu saat nanti, ia bersama tim BKSDA bisa menangkap buaya berkalung ban motor tersebut.
"Mudah-mudahan kami bisa menangkap buaya ini nantinya. Meski saya tidak bisa menjaminnya," terangnya.
Menurut Matt, saat ini kondisi buaya berkalung ban itu masih dalam keadaan sehat, meski jeratan ban motor masih melingkar di lehernya. Sebelumnya Matt Wiright tiba di Palu untuk yang kedua kalinya pada Kamis, (27/02/2020).
Humas Satgas Penyelamatan Buaya Berkalung ban, Rino Tobing mengungkapkan, mereka sangat senang bekerjasama dengan Matt Wright dalam misi penyelamatan buaya ini.
Matt dinilai cukup konfiden saat berada di lapangan. Kemudian sangat komitmen dalam misi penyelamatan ini. "Jika dia berjanji akan datang maka ia segera datang," ucapnya.
Terkait dengan informasi ada orang lain yang ingin bergabung dengan tim mereka menjalankan misi yang sama. Rino Tobing, menyatakan saat ini sudah ada dari berbagai pihak yang menyampaikan keinginan mereka menyelamatkan buaya berkalung ban motor di Palu. Namun, hingga saat ini lanjut Rino, belum ada kepastian kapan mereka akan datang. "Masih sebatas koordinasi melalui telepon genggam. Untuk pastinya datang belum tahu," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |