Petani dan Pencari Ikan Minta Jembatan Penghubung Dua Desa Dipermanenkan, Ini Alasannya

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Petani dan pencari ikan di dua wilayah Kecamatan Purwonegoro dan Rakit, Kabupaten Banjarnegara, berharap pemerintah setempat membangun jembatan permanen untuk mengganti jembatan gantung yang usianya sudah cukup tua.
Di samping itu, jembatan yang melintang di atas Sungai Serayu ini merupakan jalur perekonomian dua wilayah sentra ikan air tawar.
Advertisement
Menurut warga Desa Gumiwang, jembatan gantung ini menghubungkan Desa Gumiwang (Purwonegoro) dan Desa Luwung (Rakit). "Jarak antara dua desa ini hanya 100 meter, karena terbelahnya Sungai Serayu," kata warga.
Selama ini, warga di dua desa tersebut memanfaatkan jembatan gantung untuk menyingkat waktu. "Jika turun hujan jalan menjadi licin. Belum lagi medannya cukup curam," imbuh mereka.
Tapi jembatan sepanjang 60 meter dengan lebar 1 meter itu hanya dapat dilalui sepeda motor. Sedang untuk kendaraan roda empat harus memutar melalui Bawang atau Mandiraja yang jaraknya lebih dari 7 km.
Udio, salah seorang tokoh masyarakat Desa Gumiwang mengatakan, jembatan ini sebenarnya sudah diproyeksikan akan dibangun saat Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo. Namun hingga kini belum terealisasi.
Yang melewati jalur ini bukan hanya petani, tapi ada guru dan ASN. Persoalannya, jembatan itu tidak hanya menghubungkan dua desa saja tapi puluhan desa lain di dua kecamatan.
Petani dan pencari ikan membenarkan bahwa daerah Gumiwang dan Luwung itu daerah ikan. "Jadi jembatan gantung ini menjadi alternatif sebagai jalur perikanan," kata Udio yang juga petani ikan itu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |