Peristiwa Daerah

Pembangunan RS Baru Kota Probolinggo Juga Masuk Perpres 80/2019

Jumat, 06 Maret 2020 - 16:07 | 351.82k
Tim Kemenkes RI saat meninjau lahan yang akan dibangun RS baru Kota Probolinggo. (foto: Dok.TIMES Indonesia)
Tim Kemenkes RI saat meninjau lahan yang akan dibangun RS baru Kota Probolinggo. (foto: Dok.TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Rencana Pemkot Probolinggo, Jawa Timur, untuk membangun rumah sakit (RS) baru Kota Probolinggo di wilayah selatan kota, juga tertuang dalam lampiran Peraturan Presiden Nomor 80 tahun 2019 (Perpres 80/2019).

Perpres tersebut mengatur tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan)  Kawasan BTS (Bromo Tengger Semeru), dan Kawasan Selingkar Wilis hingga Lintas Selatan.

Dalam lampiran perpres tertulis, Pengembangan RSUD Probolinggo. Estimasi nilai investasinya senilai Rp 195 miliar, yang bersumber dari KPBU (kerjasama pemerintah dengan badan usaha).

Wakil Wali Kota Probolinggo, HM Soufis Subri mengatakan, munculnya proyek pengembangan RSUD dalam Perpres nomor 80/2019 tak lepas dari upaya Pemkot Probolinggo selama ini.

Mulai dari pengusulan ke Menteri PPN/Bappenas, Kementerian Kesehatan, hingga ke Presiden Joko Widodo langsung. "Jadi itu tidak muncul tiba-tiba," katanya kepada TIMES Indonesia, Jumat (6/3/2020).

Pemkot Probolinggo di bawah duet kepemimpinan Habib Hadi Zainal Abidin dan HM. Soufis Subri, berencana membangun RS baru di Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok. Estimasi biaya yang dibutuhkan Rp 400 miliar.

Namun dalam Perpres nomor 80/2019, estimasinya hanya tertulis Rp 195 miliar. "Itu (perbedaan estimasi, Red) tidak masalah. Itu kan global. Detilnya kita (Pemkot Probolinggo, Red) yang mengembangkan," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Bappeda dan Litbang Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo mengatakan, tahun ini pemkot telah mengalokasikan anggaran Rp 30 miliar dalam APBD untuk pembangunan fisik.

Juga mengalokasikan Rp 3 miliar untuk pembangunan jembatan. Mengingat lahan 3,8 hektar yang disiapkan untuk RS baru, berada di seberang sungai. "DED pembangunan sampai tuntas (sampai menjadi RS rujukan, red) juga telah dianggarkan," kata pria yang biasa disapa Tiyok ini.

Tak hanya dari APBD, pemkot juga tengah mengajukan pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Sebuah perusahaan pembiayaan infrastruktur yang didirikan pada 26 Februari 2009 BUMN, yang sahamnya dimiliki Kementerian Keuangan.

Kepada PT SMI, pemkot mengajukan pembangunan RS baru hingga tuntas. Tak hanya bangunan fisik, tapi juga alat-alat kesehatan. Skema pembangunannya multi years.

Mengenai sumber dana KPBU dalam Perpres 80/2019, Tiyok menyebut, hal itu berarti Pemkot Probolinggo diberi keleluasaan untuk berhutang agar pembangunan RS baru Kota Probolinggo segera terealisasi.(*)

Advertisement

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES