Peristiwa Daerah

In Memoriam; KH Ayip Abdullah Abbas Cirebon dan Kecintaannya pada Shalawat

Sabtu, 07 Maret 2020 - 21:46 | 82.74k
Ribuan jemaah mengantar kepergian KH Ayip Abdullah Abbas menuju peristirahatan terakhirnya. (Foto: Nurhidayat/TIMES Indonesia).
Ribuan jemaah mengantar kepergian KH Ayip Abdullah Abbas menuju peristirahatan terakhirnya. (Foto: Nurhidayat/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CIREBON – Umat Islam Indonesia berduka. Ulama kharismatik asal Cirebon, KH Ayip Abdullah Abbas, pergi untuk selamanya.

Ribuan jemaah mengiringi 'kepergian' Pengasuh Pondok Pesantren Al Istiqomah menuju peristirahatan terakhirnya. 

Advertisement

Hal itu menandakan jika almarhum begitu dicintai masyarakat luas. Jemaah yang ikut menshalatkan jenazah almarhum pun tumpah ruah hingga keluar masjid kompleks pesantren setempat.

Pemakaman-KH-Ayip-Abdullah-Abbas-Cirebon.jpg

KH Jailani Imam, dalam sambutannya memberikan kesaksian bahwa sosok Kiai Ayip merupakan orang yang ahli shalawat. Ke mana-mana, ia mengajak jemaahnya yang tersebar di Indonesia untuk bershalawat.

"Beliau senangnya membaca shalawatan. Jemaahnya tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan terakhir ketika umroh, di Makkah, di Madinah, beliau memimpin jemaahnya membaca shalawat Nariyah," ujar Jailani, Sabtu (07/03/2020).

Pemakaman-KH-Ayip-Abdullah-Abbas-Cirebon-a.jpg

Kecintaannya pada shalawat ini juga yang almarhum pesankan kepada rekan-rekannya dan jemaahnya. Sastro Adi, Pengurus Pusat Pencak Silat Pagar Nusa, misalnya, menyampaikan satu pesan almarhum, yakni harus senantiasa bershalawat.

"Pesan beliau itu satu, jangan pernah tinggal shalawat, teruslah bershalawat," tutur Sastro.

Pemakaman-KH-Ayip-Abdullah-Abbas-Cirebon-b.jpg

Senada dengan Sastro, Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Wong juga mengatakan pesan yang ditangkapnya adalah istiqomah bershalawat.

"Dia bukan orang sok menasihati menggurui. Dia memberikan pesan beristiqomah bershalawat," ujar penulis novel Mata Penakluk Manaqib KH Abdurrahman Wahid, itu.

Pemakaman-KH-Ayip-Abdullah-Abbas-Cirebon-c.jpg

Baginya, sosok KH Ayip Abdullah Abbas sangat sederhana. Ia tak ingin menampakkan kekiaiannya dengan tampil berorasi di atas panggung, tetapi justru melebur dengan masyarakat. "Bagaimana beliau dekat dengan anak yatim. Ditambah lagi geng motor. Itu menunjukkan keberagamaan itu sikap, bukan semata menyitir ayat-ayat," ujar Abdullah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Cirebon

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES