Prof Syamsul Maarif Menerima Kunjungan Pengurus Baru SRPB Jatim

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Profesor Syamsul Maarif menerima kunjungan dari calon pengurus Sekretariat Bersama Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, hasil kongres ke-2 tahun 2020 di Rumah Budaya Joglo Kadiren (Rumbu Joka).
Di hadapan relawan dari berbagai organisasi, Syamsul mengucapkan selamat bertugas semoga bisa menghantarkan para relawan menuju kesuksesan.
Advertisement
Selain itu, ia mengingatkan agar SRPB membuat peraturan yang disepakati bersama agar tidak terjadi saling menyalahkan.
"Ingat SRPB itu terdiri dari berbagai relawan yang berlatar belakang beragam. Jaga keberagaman itu untuk meningkatkan kapasitas bersama," imbau Prof Syamsul Ma'arif, Senin (9/3/2020).
Koordinator terpilih, Dian Harmuningsih, mengapresiasi apa yang dikatakan guru besar Universitas Pertahanan tersebut. Bahwa selama ini SRPB berhasil mengawal keberagaman relawan sehingga dapat bersinergi dan berjalan baik.
"Tinggal bagaimana meningkat perannya yang dapat menggetarkan elemen pentahelix lainnya dalam sebuah kegiatan bersama," terang Dian.
Di dalam kegiatan itu juga tercetus rencana program yang akan disusun oleh pengurus pilihan formatur, dengan menyisipkan beberapa masukan dari Prof Syamsul yang menitik beratkan pada upaya aktualisasi Human Capital, yang didalamnya memuat kemampuan spiritual, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan.
“Maaf untuk periode kedua ini saya akan bersikap tegas, khususnya kepada pengurus yang baru paham bahwa situasi SRPB itu adalah organisasi nirlaba yang butuh nyali dan ketulusan menjadi pengurus yang harus siap rugi waktu, tenaga bahkan dana, karena memang tidak memiliki dana operasional,” kata Dian dalam arahannya usai Prof Syamsul memberi arahan kepada pengurus baru.
Sementara, Mesak Paidjala, anggota pusat peneliti dan pelatihan untuk Indonesia tangguh (PUSPPITA), mengaku sangat gembira dengan kedatangan relawan ke Rumbu Joka dalam rangka silaturahmi dengan mantan kepala BNPB. Relawan pun dipersilahkan untuk mengisi tumblernya dengan air hujan yang telah didestilasi sehingga menjadi minuman yang menyehatkan.
“Silaturahmi ini merupakan bentuk karakter yang perlu dilestarikan. Sangat santun sekali jika yang muda datang ke orang yang lebih tua. Jangan hanya kirim surat, atau datang jika ada perlu saja. Ingat, implementasi dari azas kemanusiaan itu adalah saling menghormati, menghargai harkat dan martabat manusia,” tutur Dosen Universitas Dr Soetomo Surabaya tersebut menirukan harapan Profesor Syamsul Maarif. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Surabaya |