Peristiwa Daerah

Sambil Meneteskan Air Mata, Gus Ipang Ceritakan Keikhlasan Gus Sholah

Kamis, 12 Maret 2020 - 22:51 | 91.49k
Irfan Asy'ari Sudirman Wahid saat memberikan sambutan di Tebuirenng Jombang dalam acara 40 hari wafatnya Gus Sholah. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)
Irfan Asy'ari Sudirman Wahid saat memberikan sambutan di Tebuirenng Jombang dalam acara 40 hari wafatnya Gus Sholah. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Dalam acara peringatan 40 hari wafatnya KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah, Irfan Asy'ari Sudirman Wahid (Gus Ipang) tak lain putra dari almarhum Gus Sholah, menceritakan bagaimana sosok almarhum ayahnya yang begitu ikhlas dalam perjuangannya semasa hidupnya.

Sembari menjatuhkan air matanya, laki-laki yang biasa disapa Gus Ipang itu mengatakan, bahwa Gus Sholah latar belakangnya bukan pendidikan pesantren. Jadi saat akan menjadi pengasuh pesantren, banyak yang meragukannya. Apakah Gus Sholah bisa mengurus Tebuireng dengan baik.

Advertisement

"Menyaksikan bahwa Gus Sholah bukan Kiai kok mengurus Tebuireng. Gus Sholah kan lulusan ITB bukan lulusan Mesir, bukan lulusan Pondok. Gus Sholah gitaran, menyanyi. Ketua bidang kesenian, bukan bidang rohani. Jadi bapak lebih senang bergaul kepada orang yang bukan Kiai dari pada kepada orang Kiai atau pesantren," katanya saat memberi sambutan di Tebuireng, Jombang, Kamis (12/3/2020).

Gus-Ipang-a.jpg

Namun, lanjut Gus Ipang, mereka yang dulu meragukan bahwa Gus Sholah bisa memimpin Tebuireng dikarenakan belum mengenal Gus Sholah saja. Bahwa sebenarnya Gus Sholah adalah tipe orang yang memiliki komitmen yang sangat kuat dalam hal apapun.

"Ayah (Gus Sholah) saya adalah orang yang sangat menyukai akan perbaikan secara sistematis. Ayah pasti akan memecahkan permasalahan lalu mencari jalan keluarnya. Itu tipe dari ayah saya," jelasnya.

Selain itu, dalam hal kepemimpinan di Pondok Pesantren, Gus Sholah adalah orang yang begitu ikhlas dalam hal tersebut.

Kata Gus Ipang, untuk memajukan Tebuireng, Gus Sholah menggunakan seluruh jaringannya dalam memajukan Pondok Pesantren Tebuireng ini. "Tidak ada batasan bagi bapak untuk Tebuireng. Semua beliau lakukan siang malam. Saya tidak pernah melihat bapak tidak mau pikirkan apapun tentang Tebuireng. Ini yang perlu kita garis bawahi, bahwa yang bapak lakukan untuk Tebuireng bukan untuk pribadi bapak ini sangat jelas apapun yang bapak dapat pasti dikasihnya untuk Tebuireng," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jombang

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES