Peristiwa Daerah

Kementerian PUPR RI Bangun Sejumlah Jembatan Gantung di Temanggung

Jumat, 13 Maret 2020 - 23:46 | 121.77k
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR RI Hedy Rahadian, saat meresmikan jembatan gantung di Temanggung, Jumat (13/3/2020). (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR RI Hedy Rahadian, saat meresmikan jembatan gantung di Temanggung, Jumat (13/3/2020). (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA –  Di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur skala masif seperti jalan tol dan bendungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan  Perumahan Rakyat RI (Kementerian PUPR RI) juga terus membangun infrastruktur kerakyatan, salah satunya jembatan gantung.

Selain menjadi akses penghubung antar desa, jembatan gantung juga berpotensi menggerakkan ekonomi lokal antara lain sebagai objek wisata.

Advertisement

"Hadirnya jembatan gantung akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga,” kata Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Temanggung.jpg

Pada 2019 Kementerian PUPR RI melalui Direktorat Jenderal Bina Marga telah membangun 166 unit  jembatan gantung di seluruh wilayah Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Jembatan Pacitran di Desa Baledu, Kecamatan Kandangan dan Jembatan Kalipupu di Desa Muncar, Kecamatan Gemawang. Keduanya terletak di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah.

Jembatan Pacitran menghubungkan antara Dusun Kahuripan, Desa Kedu, Kecamatan Kedu dengan Dusun Pacitran, Desa Baledu, Kecamatan Kandangan. Jembatan sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter ini dikerjakan oleh KSO PT Unggul Perdana Mulya – PT Aditya AP dengan nilai kontrak Rp 3,4 miliar.

jembatan-gantung-2.jpg

Sementara Jembatan Kalipupu menghubungkan antara Dusun Tlogowungu di Desa Munca dengan wilayah perbatasan Kabupaten Kendal. Jembatan sepanjang 84 meter dengan lebar 1,8 meter ini dikerjakan oleh KSO PT Unggul Perdana Mulya – PT Aditya AP dengan nilai kontrak Rp 1,1 miliar.

Pembangunan jembatan ini dimulai pada akhir Agustus 2019 dan selesai di awal Februari 2020.

Hedy-Rahadian.jpg

Kedua jembatan ini telah diresmikan oleh Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian, Jumat (13/3/2020).

“Diharapkan kehadiran dua jembatan ini dapat membantu perjalanan dari satu desa ke desa lainnya, dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Temanggung, sehingga tidak ada lagi anak sekolah, petani, dan masyarakat sekitar yang menyeberangi dengan menyusuri sungai. Kami juga berharap jembatan gantung ini dijaga dan dipelihara sebaik-baiknya,” ucap Hedy.

Hedy-Rahadian-3.jpg

Pada 2020, Kementerian PUPR RI akan terus melanjutkan pembangunan jembatan gantung guna meningkatkan konektivitas antar desa. Direncanakan Kementerian PUPR akan membangun 300 unit jembatan gantung.

Jembatan gantung merupakan salah satu wujud kebijakan Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur daerah perdesaan terutama yang sulit dijangkau sehingga lebih terbuka. Kehadiran jembatan gantung sangat dibutuhkan masyarakat karena kondisi geografi wilayah Indonesia yang memiliki banyak gunung, lembah dan sungai. Secara fisik, kondisi ini kerap menjadi pemisah antara lokasi tempat tinggal penduduk dengan berbagai fasilitas pelayanan publik seperti sekolah, pasar, dan kantor pemerintahan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES