Isu Santet, Warga di Probolinggo Lakukan Sumpah Al Quran

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Warga di Desa Kedung Caluk, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, melakukan sumpah Al Quran di masjid setempat karena dituduh punya ilmu santet. Hal itu dilakukan karena ada dua warga yang sakit hingga meninggal, atas tuduhan kena santet, Selasa (17/3/2020).
Sumpah Al-Quran dilakukan oleh Sunardi, warga Desa Kedung Caluk, sumpah itu di lakukannya karena ia dituduh memiliki ilmu hitam, dan ilmu hitam itu dinilai menjadi perantara meninggalnya dua warga setempat sebulan yang lalu.
Advertisement
Kepala Desa Kedung Caluk, Sulaiman Fauzan mengatakan, sumpah Al-Quran tersebut menurutnya adalah buntut dari meninggalnya Ahmad Syafi’i dan Sumar, pada bulan Februari 2020 lalu. Keduanya merupakan warga Dusun Krajan, Desa setempat.
Warga menuduh jika keduanya meninggal akibat disantet oleh Sunardi. Namun, Kades Sulaiman menjelaskan, jika berdasarkan informasi, Syafi’i meninggal dunia karena demam berdarah dan Sumar, meninggal dunia karena mengalami gangguan liver.
“Karena warga masih ngotot menuduh Sunardi, adalah biang keladi dari meninggalnya dua warga saya itu, maka saya berinisiatif untuk dilakukan sumpah Al-Quran di masjid,” terangnya.
Sementara itu, Muhammad Nur, putra dari Suradi mengaku yakin kalau tuduhan warga atas bapaknya itu tidak benar, sehingga bapaknya berani untuk disumpah Al-Quran. Tuduhan terhadap bapaknya itu bukan kali pertama terjadi, namun sekitar 13 tahun yang lalu bapaknya juga sempat mendapat tuduhan serupa, yaitu soal isu ilmu hitam atau santet. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Probolinggo |