Inilah Saran DPRD agar Feeder Bus Kota Semarang Ramai Penumpang

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Tampilan feeder bus di Kota Semarang yang eksklusif dan berkaca gelap menyebabkan kurangnya minat penumpang. Pasalnya, dengan desain seperti itu masyarakat mengira bus itu bukan angkutan massal. Atas permasalahan itu, beberapa anggota DPRD Kota Semarang angkat bicara.
Rahmulyo, anggota Komisi D DPRD Kota Semarang mengatakan, seringkali dirinya melihat di jalan feeder bus itu terlalu eksklusif.
Advertisement
"Tampilannya terlalu mewah, sehingga masyarakat tidak mengira bahwa kendaraan itu adalah angkutan massal untuk perkampungan dengan jalan kecil yang disediakan pemerintah," ujarnya saat ditemui pada Kamis (19/3/2020).
Rahmulyo juga mengusulkan agar kaca film yang gelap diganti yang lebih terang.
"Terkait dengan tampilan kaca film yang gelap, saya kira lebih baik diganti dengan yang lebih terang agar kesan merakyatnya lebih terasa, tanpa mengurangi fasilitas yang sudah ada," jelas politisi PDIP ini.
Sementara itu, Melly Pangestu, anggota Komisi B DPRD Kota Semarang mengatakan bahwa dirinya sudah mempertanyakan beberapa aspek.
"Memang sejak awal peluncurannya saya sudah mempertanyakan beberapa hal, kaca film terlalu gelap, stasiun (shelter)-nya jarang yang terlihat oleh masyarakat, laju kendaraannya terlalu kencang sehingga seolah-olah bus feeder berjalan tanpa penumpang," ungkap politisi PSI ini.
"Kemungkinan karena kacanya terlalu gelap jadi tidak kelihatan ada penumpang atau tidak," sambungnya.
Melly juga sangat setuju jika kaca film yang gelap itu diganti dengan kaca yang lebih terang. Karena menurutnya, penumpang perempuan akan takut terjadi kekerasan di dalamnya.
"Saya sangat setuju jika kaca filmnya diganti yang terang agar orang di luar bisa lihat isi di dalam bus feeder apa aja. Kalo kacanya gelap, akan banyak perempuan yang enggan masuk kedalam. Kalau kacanya gelap gitu kan kita (perempuan) pasti ketakutan akan terjadi kekerasan di dalam (bus)-nya," tandasnya.
Dia berharap pemerintah Kota Semarang melakukan perubahan atas program ini.
"Harapan saya pemerintah Kota semarang kalau memberikan fasilitas ke masyarakat ya jangan tanggung-tanggung, berikanlah seutuhnya. Haltenya diperbanyak lagi, untuk drivernya juga diperhatikan agar tidak mengemudi dengan kecepatan yang tinggi supaya masyarakat bisa menikmati tunggangan yang sudah diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang," ujarnya.
"Sejatinya bus feeder sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena bisa melalui jalan-jalan kampung yang kecil. Sukses buat pemerintah Kota Semarang, semoga program bus feeder ini lebih bisa menyentuj kebutuhan transportasi masyarakat Kota Semarang," tambah Melly.
Mualim, Ketua DPRD Kota Semarang juga memberikan komentar. Dia mengatakan bahwa UPTD Trans cukup untuk hanya sekedar mengubah tampilan bus feeder itu.
"Saya kira UPTD Trans yang mengelola trans Semarang bisa membuat atau mengganti kaca mobilnya yang lebih terang," terang politisi Gerindra ini.
Mualim juga menyarankan agar UPTD Trans melakukan sosialisasi kembali ke masyarakat luas agar penumpang busi itu semakin banyak.
"Terkait dengan kurangnya pengetahuan masyarakat soal keberadaan bus feeder ini, UPTD bisa melakikan sosialisasi kembali. Kedepan memang akan ada evaluasi terkait progran ini. Program ini memang sangat dibutuhkan masyarakat, tapi perlu ada penambahan agar semakin merakyat," jelasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |