Kembali ke Amerika di Tengah Wabah Corona

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Nina Desy ingin berangkat ke Amerika Serikat (AS) di tengah-tengah merebaknya covid-19. WNI yang sudah sepuluh tahun tinggal di AS ini pulang kampung bulan lalu untuk mengunjungi keluarganya serta melayat ayahnya yang meninggal. Saat itu, belum ada kebijakan antisipatif menghadapi persebaran virus corona seperti sekarang ini.

Nina yang bekerja di Wisconsin Laboratory of Hygiene Amerika Serikat harus kembali ke tempat kerjanya karena permohonan cutinya habis pada kamis 27 Maret ini.

Advertisement

Dia akan berangkat ke AS bersama ibunya. Dia kemudian mengantar ibunya ke kantor Imigrasi Kelas Satu Semarang (saat dimana kami bertemu) untuk mengurus passpor ibunya yang akan diajak serta ke AS.

"Jadi ketika saya berangkat dari AS (ke Indonesia) tidak ada warning terkait masalah ini (covid-19)," ujarnya di sela-sela antrian di loket Kantor Imigrasi Jalan Siliwangi Krapyak Semarang Barat pada Selasa (24/3/2020).

Namun dia mengakui sempat mendengar dari sini bahwa sudah ada meeting di tempat kerjanya agar melakukan work from home dan sekolah-sekolah di AS juga telah diliburkan.

"Universitas-universitas disana juga telah mengadakan kegiatan online class dan tidak ada aktifitas temu muka, kabarnya kebijakan ini diterapkan sampai 10 april nanti," ujarnya.

Nina juga menjelaskan bahwa nanti sesampainya di AS dirinya akan dikarantina selama 14 hari untuk antisipasi persebaran Corona.

"Nanti setelah saya sampai di AS saya tidak langsung bekerja karena harus dikarantina selama 14 hari terlebih dahulu," ujarnya.

Diakui Nina bahwa pihak maskapai yang akan dia tumpangu sudah memberikan pesan bahwa jika ada kejadian tak terduga mungkin akan ada penundaan pemberangkata 

"Tiket saya maih aktif walaupun dari pihak maskapai sudah memberi peringatan jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang mendadak. Penerbangan saya menggunakan American Airlines dari Jakarta menuju Tokyo kemudian ke Chicago," ungkapnya.

Iswanti, Ibunda Nina Desy menjelaskan bahwa dirinya bersemangat mengurus paspor karena akan diajak putrinya ke Amerika. "Saya merasa dalam pelayanan masih seperti biasa, hanya saja kerena situasinya kayak gini harus pakai masker," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.