Peristiwa Daerah

Wali Kota Batu Resmikan Patung Perunggu Soekarno Sungkem

Jumat, 27 Maret 2020 - 18:37 | 365.76k
Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi saat meresmikan Patung Perunggu Soekarno sungkem dan menerima bantuan dari Bank Jatim. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi saat meresmikan Patung Perunggu Soekarno sungkem dan menerima bantuan dari Bank Jatim. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Taman Balai Kota Among Tani semakin indah dan penuh makna dengan kehadiran sebuah patung baru. Jumat (27/3/2020) Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi meresmikan sebuah patung perunggu yang menggambarkan Presiden RI pertama, Soekarno sedang sungkem kepada ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai.

Biasanya Soekarno digambarkan dalam posisi berdiri tegap dan gagah, namun Patung Soekarno di Balai Kota Among Tani, Soekarno dalam posisi bersujud sebagai tanda bhakti dan hormat di kaki Ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai.

Patung ini adalah karya perupa patung Eddy Susanto dari Jogjakarta yang dibuat khusus untuk Balai Kota Among Tani.  Patung ini diletakkan di Taman Balai Kota Among Tani sisi Barat Daya.

Patung-Perunggu-Soekarno-sungkem-a.jpg

Rencananya tidak jauh dari Patung Soekarno akan diletakkan Patung Buku Sarinah, sebuah buku karya Ir Soekarno yang menceritakan kedekatan Soekarno dengan pengasuhnya yang bernama Sarinah. 

Dalam peresmian Patung Ir Soekarno sungkem ini dilakukan penyerahan bantuan dana sebesar Rp 250 juta dari Pimpinan Bank Jatim Cabang Kota Batu, Theresia Wiwin Ermawati kepada Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi didampingi Wakil Wali Kota Batu, Ir H Punjul Santoso SH MM. 

“Alhamdulillah, Patung Bung Karno sudah terpasang dengan baik, salah satu sponsornya adalah Bank Jatim, terima kasih. Gedung Among Tani ini filosofinya adalah nasionalis,” ujar Dra Hj Dewanti. Mulai dari bentuk bangunan, hingga penamaan ruangan, ada garis cerita yang tidak terpisahkan.

Seperti di Taman Balai Kota Among Tani, banyak icon seni yang menggambarkan perkembangan pertanian di Kota Batu. Di Balai Kota Among Tani juga terdapat Gedung Graha Pancasila, dimana Ir Soekarno adalah perumus Pancasila.

Lewat patung Ir Soekarno, Pemkot Batu ingin mengajak semua orang untuk menghormati Pahlawan dan meneladani sikap hidup Soekarno yang selalu patuh dan hormat pada ibunya. “Beliau jadi Presiden juga berkat doa ibunya, garis cerita yang tidak terpisahkan ini, kita hadirkan di Balai Kota Among Tani,” ujar wali kota. 

Bank Jatim Sumbang Dana 

Patung ini sebenarnya sudah dipesan oleh Pemkot Batu diera Kepimpinan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko. Nilai kontrak pembuatan dua patung perunggu ini berkisar Rp 1,5 miliar, nilai ini menurut kalangan seni masih jauh lebih murah dari harga pembelian patung sebenarnya.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap pembuatan patung yang diharapkan membangkitkan rasa nasionalisme serta menyentuh kepedulian terhadap perempuan, Bank Jatim memberikan bantuan dana sebesar Rp 250 juta.

“Kita mendukung semua program Pemkot Batu untuk menambah keindahan pariwisata, lewat karya seni patung ini, kita bisa lebih mencintai Pahlawan dalam hal ini Bung Karno, Bapak Proklamator kita yang sangat menginspirasi kita semua,” kata Pimpinan Bank Jatim Cabang Batu, Theresia Wiwin Ermawati. 

Patung-Perunggu-Soekarno-sungkem-b.jpg

Ia mengatakan pemberian dana ini bukan merupakan bagian program CSR Bank Jatim, namun sebuah bantuan untuk mendukung program Pemkot Batu untuk menambahkan keindahan kota. 

Patung Soekarno Sungkem Dibuat Satu Tahun

Andonowati, Manajer Eddy Susanto menjelaskan bahwa sesuai dengan nilai kontrak patung ini seharga Rp 1,5 miliar, namun jika dihitung nilainya, dua karya patung perunggu ini, jauh lebih mahal daripada nilai kontrak tersebut. 

Patung yang dibuat dari perunggu ini dipesan pada tahun 2017 dan proses pengerjaannya berlangsung selama satu tahun, patung ini baru selesai tahun 2018 dan baru bisa dipasang pada tahun 2020 ini. 

“Wali Kota Batu saat itu, Bapak Eddy Rumpoko mencoba untuk menggali pikiran dari Soekarno berkaitan dengan bagaimana seorang sosok Soekarno memberikan penghormatan kepada wanita yang dalam hal ini adalah ibunya, nah sebenarnya patung ini ada bagian lainnya, berkaitan dengan Buku Sarinah, kita juga buat patungnya, namun saat ini patungnya masih berada di Jogjakarta, kita akan pasang menyusul,” ujar Andonowati.

Patung Soekarno sungkem ini menurut Andonowati berbeda dengan kelaziman patung yang dibuat. Biasanya Soekarno selalu digambarkan dalam patung berdiri tegak dan gagah, atau posisi mengepal tangan atau saat membacakan proklamasi. 

“Disini Soekarno justru digambarkan pada posisi membungkuk, sungkem pada ibunya. Patung ini ingin menggambarkan sisi lembut Soekarno, dima ia menghormati seorang perempuan, ibunya. Sisi ini yang kita lupa mempresentasikannya, hal ini dikuatkan dengan buku Sarinah yang menggambarkan pengasuh Soekarno,” ujarnya.

Andonowati mengatakan bahwa biasanya sebuah patung perunggu, selalu dibuat dalam tujuh edisi. Namun khusus untuk Patung Soekarno sungkem ini, Eddy Susanto hanya membuat satu edisi patung saja. 

“Sementara patung buku Sarinah, kita ingin menggambarkan tentang bagaimana kedekatan Soekarno dengan pengasuhnya Sarinah yang selalu mengajarkan tentang kedekatan dengan rakyat kecil, kedekatan Soekarno yang ingin menggalakkan ekonomi rakyat,” ujar Andono.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES