Taksi Banjarnegara Sepi, Sopir Banyak 'Nongkrong' Tunggu Penumpang

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Imbas virus corona atau Covid-19 begitu besar pengaruhnya terhadap jasa angkutan. Tidak terkecuali 25 taksi yang beroperasi di Wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Hal ini disampaikan Manajer Koperasi Jasa Transportasi (Kopjatrans) Banjarnegara Gunawan Budhiarto saat dihubungi TIMES Indonesia, Kamis (9/4/2020).

Advertisement

Manajer Koperasi Jasa Transportasi (Kopjatrans) Gunawan Budhiarto. 

"Anggota Kopjatrans Banjarnegara adalah Bus Mikro, angkudes dan taksi. Sejak pemerintah pusat  mengumumkan darurat Covid-19, sontak berimbas ke daerah. Kami tidak dapat bèrbuat apa - apa karena semua jasa angkutan juga mengalami nasib yang sama," kata Gunawan.

Dengan sepi penumpang otomatis berpengaruh juga terjadap kelancaran pendapatan pemilik jasa angkutan  terlebih taksi yang sebagian besar adalah kredit. Belum lagi para sopir yang jumlahnya ratusan.

Sejumlah sopir taksi yang dihubungi TIMES Indonesia di Alun-Alun Banjarnegara menuturkan pendapatan turun drastis yang biasanya bisa memperoleh Rp 250 - 300 ribu/hari. Sekarang untuk mendapatkan Rp 50 ribu saja susah dan tidak mesti dapat penumpang setiap harinya.

"Saya ngetem di sini sedari pagi. Ya kita banyak nongkrong. Sekarang sudah lebih dari jam 12.00 saya belum narik. Ya itu tadi, baru ada satu penumpang," kata Rasman.

Hal yang sama juga diasampaikan Maman, Arif dan Wawan. "Taksi Banjarnegara itu jumlahnya 25 buah tersebar di alun alun, terminal, RSI Bawang, RS Hj Ana Lasmanah, Surya Yudha Park dan Terminal Binorong. Semua sepi penumpang. Yang lain juga sama," kata Rasman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.