Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Karaoke di Banyuwangi Lockdown, Bagaimana Nasib Para Pemandu Lagu?

Jumat, 17 April 2020 - 09:36 | 546.91k
Room tempat karaoke (FOTO: Istimewa)
Room tempat karaoke (FOTO: Istimewa)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Para pemandu lagu (LC) karaoke di Banyuwangi memilih berada di kamar kos karena tempat hiburan malam di mana mereka bekerja tutup akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Sebut saja N (20), asal Kecamatan Bangorejo. Dia memilih tinggal di kamar kos karena tidak bisa menemani tamu menyanyi."Sudah hampir satu bulan saya di kamar kos ini mas, semua tempat karaoke tidak ada yang buka," katanya saat ditemui TIMESIndonesia, Kamis (16/4/2020).

Advertisement

N mengatakan pandemi Covid-19 ini sangat dirasakan dampaknya sebab selama berada di kos-kosan dia tidak mendapat pemasukan apapun. "Kalau saya pribadi masih ada uang tabungan mas. Meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak tapi setidaknya bisa menyambung hidup," ungkap N.

N sendiri tidak bisa menggantungkan kebutuhan hidupnya hanya dengan uang tabungan yang kian hari terus menipis. Apalagi ada sejumlah tanggungan yang harus dibayarkan setiap bulan.

"Bayar kos sebulan Rp 500 ribu, belum lagi harus kirim uang untuk biaya hidup adik di rumah," jelas gadis berparas manis ini.

Ia menceritakan ia sempat pergi keluar kota guna mendapatkan pemasukan lain. Tapi itupun tidak berlangsung lama, hanya beberapa hari saja. "Kapan hari sempat ke Bali diajak sama teman, disana jadi purel juga. Tapi ndak lama, terus balik lagi lalu ke Jember," ujarnya.

N mengaku kelimpungan dengan kondisi seperti ini. Dia bersama teman-teman lain bingung karena tak dapat penghasilan sama sekali. "Kalau teman-teman yang punya simpanan om-om ya enak saja, perbulan sudah dapat jatah. Kalau seperti saya ini repot, haha," ungkapnya.

Meskipun dalam kondisi terhimpit ekonomi, N berkomitmen untuk tidak mempertaruhkan kehormatannya hanya demi bertahan hidup. "Jangan sampai lah mas, apalagi sampai jual diri. Biar sudah dikatakan sok suci atau apalah sama teman-teman lain," akunya.

N yang sejak SMA menjadi pemandu lagu itu tidak hanya bekerja di satu tempat karaoke saja, melainkan berpindah-pindah. "Kadang di de' Heroes, King, Grand Royal, SS bahkan sampai Ashika di Rogojampi. Tergantung jam kan mas, satunya tutup ya pindah ke yang lain," ucapnya

Hal senada diungkapkan T (21), perempuan asal Kabupaten Jember tersebut terpaksa tidak pulang kampung karena tak punya biaya. Dia memilih untuk berdiam di kamar kos. "Tidak ada penghasilan sama sekali mas. Bingung mau kerja apa, semua karaoke lockdown disini," ujarnya.

Kini setelah karaoke dan tempat hiburan lain. khususnya di Banyuwangi,  ditutup, ia bersama teman lain hanya bisa pasrah sembari menunggu pandemi Covid-19 berakhir. "Semoga pemerintah juga ada solusi terkait dengan kondisi kami seperti ini," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES