Peristiwa Daerah

Masyarakat Pulau Makian Belum Dapat Bantuan BLT Dana Desa, Ini Kata Kades Kyowor

Selasa, 21 April 2020 - 15:52 | 71.34k
Kepala Desa Kyowor Kecamatan Pulau Makian Kabupaten Halsel, Jufri Abdurahman (Foto : Iwam Marwan/ TIMES Indonesia)
Kepala Desa Kyowor Kecamatan Pulau Makian Kabupaten Halsel, Jufri Abdurahman (Foto : Iwam Marwan/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TERNATE – Masyarakat tidak mampu di Kecamatan Pulau Makian Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Maluku Utara (Malut) hingga 21 April 2020 belum menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa.

Padahal sesuai Permendes PDTT No 6 tahun 2020 tentang perubahan atas Permendes PDTT No 11 tahun 2019 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2020, masyarakat tidak mampu seharusnya sudah menerima BLT dana desa sejak lima hari kerja edaran tersebut dikeluarkan.

Advertisement

Hal itu dibenarkan kepala desa Kyowor Kecamatan Pulau Makian Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Jufri Abdurahman ketika dihubungi oleh TIMES Indonesia pada, Selasa (21/4/2020).

Jufri menjelaskan, memang sesuai PP No 11 tahun 2019 tentang prioritas penggunaan dana desa di masa darurat bencana pandemi CoVid-19 tentu masyarakat tidak mampu akan mendapatkan santunan bantuan langsung Tunai (BLT).

Namun kata Jufri, pemerintah desa masih menunggu mekanisme penyaluran yang harus disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Halsel. Karena juknis penyaluran harus ada edaran resmi yang dikeluarkan oleh Bupati Halsel. Kemudian pendataan masyarakat tidak mampu harus dilakukan oleh relawan desa lawan CoVid-19.

"Relawan desa lawan CoVid-19 desa Kyowor sementara dalam proses pembentukan. Ketika sudah ada juknis langsung disalurkan," katanya.

Kades Kyowor pun mengaku bahwa untuk di Kabupaten Halsel memang pemerintah desa sudah menerima Edaran Bupati No 8 tahun 2020 tentang desa tanggap CoVid-19 sebagai rujukan pembentukan relawan desa tanggap CoVid-19.

Akan tetapi pemerintah desa mengambil inisiatif untuk terlebih dulu menginventalisir potensi sarjana ilmu keperawatan, ilmu kebidanaan dan lainnya di desa Kyowor untuk menjadi tim medis maupun tim teknis relawan desa tanggap CoVid-19.

Karena menurut Kades, awal bulan Ramadhan hingga menjelang lebaran Idul Fitri sudah menjadi tradisi masyarakat yang lahir dari kaki gunung Kie Besi yang berada di luar akan pulang kampung. Tentu, arus mudik di Pulau Makian akan terus mengalami peningkatan setiap hari.

Dengan itu, pemerintah desa Kyowor harus berhitung dengan matang soal keperluan dan kesiapan teknis dalam melawan dan menjaga desa tetap aman dari penyebaran atau penyebaram pandemi CoVid-19.

"Jadi sudah ada dana Rp 38 juta yang disediakan. Rp 11 juta untuk pengadaan APD, Rp 27 juta untuk operasional dan keperluan relawan desa tanggap Corona," ungkap Kades Kyowor.

Kades menambahkan, dengan masyarakat yang masih berhela-hela diminta agar selalu waspada. Selain itu, diharapkan kepada masyarakat tidak memiliki kepentingan yang urgen untuk tidak perlu melakukan perjalanan ke daerah terjangkit seperti Ternate dan lainnya.

Dirinya juga berpesan kepada mahasiswa asal desa Kyowor yang masih berada daerah terjangkit agar bekerja sama dalam memutus mata rantai penyebaran pandemi CoVid-19 dengan tidak melakukan mudik ke Pulau Makian. "Untuk yang sudah di desa terus dipantau tim medis dan mereka diharapkan bekerja sama dengan tim medis," harapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Adhitya Hendra

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES