Peristiwa Daerah

Bagaimana Jika Warung Makan Buka Siang Hari Saat Puasa Ramadhan?

Kamis, 30 April 2020 - 21:33 | 148.37k
Warung makan yang buka siang hari saat puasa ramadhan. (Foto: Mushonifin/ TIMES Indonesia)
Warung makan yang buka siang hari saat puasa ramadhan. (Foto: Mushonifin/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Menjelang satu minggu puasa Ramadhan, masih ada beberapa warung makan yang buka di siang hari. Sebagian warung yang masih buka itu memasang tirai penutup agar makanan yang dipajang tak tampak dari luar.

Salah satu pemilik warung yang bernama Suciyati di Jalan Banjarsari Kelurahan Beringin Kecamatan Ngaliyan yang dikunjungi mengatakan, bahwa pihaknya tetap membuka warung karena ada permintaan dari pelanggan.

Advertisement

"Ada permintaan dari pelanggan mas, soalanya di sekitar sini masih banyak yang kerja," ujarnya pada Kamis (30/4/2020).

Warung-makan-yang-buka-siang-hari-saat-puasa-ramadhan-a.jpg

Selain itu, sebagian besar pemesanan juga dilakukan secara online. "Kebanyakan juga yang pesan pakai online, jadi jarang yang makan di sini," tukas perempuan yang terkenal dengan sapaan Mak Judes oleh para pelanggannya.

Menanggapi hal tersebut Ustadz Muhammad Rikza Chamami, M.S.I mengatakan sebaiknya selama bulan puasa, warung makan jangan buka selama tidak ada permintaan mendesak.

"Jika tidak mendesak tidak usah buka, tapi jika terpaksa semisal warungnya dekat dengan para pekerja yang tidak memungkinkan untuk puasa seperti pekerja di proyek-proyek infrastruktur ya silahkan buka," ujar dosen di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Walisongo Semarang tersebut.

Dosen muda yang kerap berceramah di channel youtube tersebut juga mengatakan warung makan boleh buka untuk melayani para musafir dalam perjalanan jauh.

"Atau untuk melayani para musafir yang melakukan perjalanan jauh ya silahkan buka karena musafir itu diperbolehkan atau mendapat rukhshah (keringanan) untuk tidak berpuasa," jelas dosen muda yang sedang menempuh jenjang doktoral itu.

Sedangkan bagi orang yang tidak punya mata pencaharian lain selain warung makan, maka harus ditutup dengan tirai atau pemesanan online. Jadi tidak ada yang makan di warung.

Di akhir, Ustad Rikza menyampaikan pentingnya rasa saling menghormati antara orang yang berpuasa Ramadhan dan yang tidak berpuasa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Blitar

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES