Sejumlah Embung di Kabupaten Simeulue Aceh Tidak Layak Pakai

TIMESINDONESIA, ACEH – LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) soroti pembangunan embung di Kabupaten Simeulue, Aceh yang diduga tidak layak pakai dan nyaris tidak berfungsi.
"Petani mengeluh kepada kami karena embung sampai saat ini satupun tidak berfungsi, selama ini petani di beberapa Desa hanya mengandalkan air hujan," ujar Sarwadi Ketua LSM (GMBI) Distrik Simeulue kepada TIMES Indonesia, Sabtu, (02/05/2020).
Advertisement
Menurut Sarwadi, pembangunan embung dibeberapa Desa di Kabupaten Simeulue diantaranya Desa Babul Makmur, Desa Inor, Desa Pasir Tinggi, Desa Titi Olor, dan Termasuk di Kecamatan Alafan pada dasarnya bagus dan sangat diharapkan petani.
Namun, karena pekerjaannya asal jadi sehingga embung tersebut nyaris tidak dapat berfungsi bahkan ada yang tidak terpakai. Sarwadi menduga, perencanaan awal pembangunan embung tersebut sarat dengan kepentingan pihak tertentu, sehingga pembangunannya asal jadi.
"Konsultan Perencanaan Dan Pengawasan hanya mengambil keuntungan saja, mereka bekerjanya setengah hati, akhirnya membuat pekerjaan tidak sempurna, miliaran daerah merugi," ucapnya.
Ia juga mendesak aparat penegak hukum agar mengaudit secara keseluruhan pembangunan embung di daerah itu. "Temuan GMBI dilapangan semua sudah di PHO," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Aceh |