Akibat Covid-19, Gamelan Sekaten Keraton Kesepuhan Cirebon Tak Ditabuh Saat Idul Fitri

TIMESINDONESIA, CIREBON – Tahun 2020, Keraton Kesepuhan Cirebon tidak menabuh Gamelan Sekaten saat Idul Fitri nanti seperti biasanya. Hal tersebut dikarenakan masih adanya pandemi Covid-19.
Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat menjelaskan, Gamelan Sekaten biasa dibunyikan setahun dua kali di area Siti Inggil Keraton Kesepuhan, yakni pada saat Idul Fitri dan Idul Adha. Penabuhan gamelan ini pun disaksikan oleh masyarakat banyak.
Advertisement
"Karena masih ada wabah Covid-19, jadi Gamelan Sekaten tidak ditabuh tahun ini, karena mengundang banyak massa," jelasnya, Minggu (17/5/2020).
Sultan melanjutkan, Gamelan Sekaten merupakan gamelan peninggalan Sunan Gunung Jati, yang biasa digunakan dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
Dalam perjalanannya, gamelan ini pun hanya dibunyikan setahun dua kali, yakni saat Idul Fitri dan Idul Adha di area Siti Inggil, kemudian disaksikan oleh masyarakat dari Alun-Alun Kesepuhan.
Adapun nama Sekaten sendiri berasal dari kata Syahadatain. Hal ini dikarenakan masyarakat yang ingin menyaksikan konser gamelan ini, harus membayar. Tapi, bukan membayarnya dengan uang, melainkan dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat atau Syahadatain.
"Masyarakat cukup membayar dengan dua kalimat Syahadat saja," jelasnya. Saat ini, perangkat Gamelan Sekaten tersimpan rapi di dalam Museum Pusaka Keraton Kesepuhan Cirebon, dan bisa dinikmati oleh para pengunjung.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Cirebon |