Untung Lumayan, Jasa Tukar Uang Baru di Kota Madiun Masih Ramai

TIMESINDONESIA, KOTA MADIUN – Hari Raya Idul Fitri kian dekat. Meski di tengah pandemi Covid-19 yang menerapkan kebijakan social distancing, bagi-bagi uang baru saat silatirahim bersama sanak keluarga tampaknya masih akan ada dan masih jadi budaya.
Buktinya, tempat penukaran uang baru, menjamur di Kota Madiun. Muh. Yasin misalnya, pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir truk kini untuk sementara waktu banting setir menjadi jasa tukar uang baru. Itu karena sepinya orderan mengangkut material.
Advertisement
Dengan modal Rp 20 juta, dia membuka sendiri jasa tukar uang baru. Meski diakuinya, penghasilannya tak seberapa dibandingkan menjadi sopir truk. "Bekerja sebagai sopir truk, saya paling sedikit mendapatkan Rp 150.000 ribu. Tapi dari jasa tukar uang baru saya mendapatkan Rp 70 ribu," jelas Yasin, warga Kota Madiun, Sabtu (16/5/2020).
Keuntungan yang didapat adalah Rp 10 ribu untuk setiap Rpb100 ribu uang yang ditukarkan.
Berbeda dengan Yasin, Muh. Ta'ali atau yang akrab disapa Ali, yang setiap tahun membuka jasa tukar uang, sebelumnya bekerja sebagai juru parkir di Alun-alun Kota Madiun sebelah barat.
Sebagai jukir, dia bingung saat pandemi Covid-19 karena pedagang tidak diperbolehkan melayani pembeli makan di tempat. Kondisi itu berimbas pada menurunnya pendapatan.
Ali menerima komisi 2 persen dari setiap uang yang terjual. Ali merasa terbantu dengan penghasilan tersebut. "Sehari biasanya bisa melayani penukaran uang baru hingga Rp 10 juta," jelas Ali, warga Kota Madiun. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Bambang H Irwanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Madiun |