
TIMESINDONESIA, PONOROGO – Tokoh penyebaran agama Islam di Ponorogo pada sekitar tahun 1700 Masehi, salah satunya adalah Eyang Imam Puro, cucu Sultan Banten dan cucu menantu Ki Ageng Muhammad Besari, Tegalsari. Beliau putra pertama dari Eyang Tu Bagus Abu Yamin, Demangan Siman, Ponorogo, Jawa Timur.
Konon sekitar tahun 1700an Masehi bertepatan perang melawan penjajahan, diperlukan penguatan penjagaan keamankan empat penjuru (Papat Pancer) wilayah Ponorogo, sekaligus melakukan siar Agama Islam.
Advertisement
Eyang Imam Puro diutus oleh ayahnya, Eyang Tu Bagus Abu Yamin, untuk melakukan penguatan keamanan dan siar agama Islam ke arah Barat Laut tepatnya di Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo.
"Eyang Imam Puro datang ke Desa Sukosari, Babadan, Ponorogo diikuti 7 (tujuh) santrinya," jelas Slamet Daroini, Kepala Desa Sukosari, Senin (18/5/2020)
Ajaran Agama Islam yang diajarkan Eyang Imam Puro, berkembang pesat, banyak juga santrinya yang berasal dari Jawa Tengah, saat Pangeran Diponegoro tertangkap oleh Belanda, para pengikut yang tidak mau tunduk ke Belanda melarikan diri dan menjadi santri Eyang Puro.
Hal senada disampaikan oleh Silahudin Hudaya, sejarawan Desa Sukosari, Eyang Imam Puro datang ke Sukosari, masyarakatnya masih menganut Agama Hindu Budha, pendekatan Eyang Imam Puro yang sangat santun, merakyat dan tidak membeda-bedakan agama, akhirnya masyarakat mengikuti ajaran Agama Islam, bahkan banyak masyarakat luar daerah yang "nyantri" ke Eyang Imam Puro.
Selain mengajarkan agama Islam, Eyang Imam Puro juga mengajarkan olah kanuragan, salah satu bukti peninggalan sejarah adalah sebuah batu yang bertuliskan aksara jawa.
Beliau mendirikan masjid pada sekitar tahun 1700 Masehi, masjid itu sekarang dikenal dengan Masjid Imam Puro, terletak di Desa Sukosari Kecamatan Babadan, Ponorogo.
Eyang Imam Puro wafat dan dimakankan di belakang Masjid, sampai saat ini banyak peziarah kota ke Makam tersebut terutama setiap malam Rabu, bahkan banyak pesiarah dari luar Ponorogo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Ponorogo |