Peristiwa Daerah

BPBD Bondowoso Launching Sistem Deteksi Dini Gempa

Minggu, 07 Juni 2020 - 14:04 | 17.59k
Ketua Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Kukuh Triyatmoko saat melaunching sistem deteksi dini gempa, atau Warning Receiver System (WRS) (Foto: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Ketua Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Kukuh Triyatmoko saat melaunching sistem deteksi dini gempa, atau Warning Receiver System (WRS) (Foto: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, melaunching sistem deteksi dini gempa, atau Warning Receiver System (WRS), Minggu (7/6/2020).

Ketua Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Kukuh Triyatmoko mengatakan, program WRS yang dipasang merupakan bantuan dari kementrian ESDM melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Advertisement

Menurutnya, sistem ini dapat digunakan untuk menjalankan dua dari tiga fungsi utama Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana).

"WRS yang ada terhubung dengan sistem jaringan dari BMKG. BMKG pusat menginformasikan setiap saat kejadian gempa yang terjadi di seluruh Indonesia, dan setiap daerah dapat memonitor karakteristik dari gempa dan lokusnya melalui WRS ini," katanya.

Fungsi WRS ini kata dia, dapat memonitor gerakan tanah yang terjadi; mengetahui lokus gerakan yang terjadi yang ditunjukkan melalui titik koordinat. Dapat berfungsi juga sebagai alat deteksi dini pergerakan tanah.

"Menerima pesan peringatan gempa, dan menyebarluaskan peringatan dan arahan kepada masyarakat yang berisiko," jelasnya.

Menurutnya, jumlah alat ini memang belum memenuhi kebutuhan untuk memproses informasi terkait gempa dengan cepat. Pihaknya berharap penambahan alat sehingga bisa mempermudah alur informasi jika terjadi gempa.

"Tentunya dengan alat ini akan mampu mempercepat lagi proses. Saat ini, SOP untuk memberikan informasi atau peringatan gempa memang akan lebih cepat, dengan alat ini," jelasnya.

Kukuh juga meminta  jajaranya memberikan pemahaman kepada warga, agar tak terlalu khawatir. Namun demikian, tetap harus waspada. Serta mempercayai informasi hanya dari pihak BPBD setempat.

"Semua harus waspada, dan itu tadi kami sampaikan di sini harus dengan informasi yang resmi dari BMKG dan diikuti BPBD setempat, karena dengan begitu masyarakat bisa lebih tenang dan tidak panik," jelas Kukuh Ketua Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Adhitya Hendra
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES